Mohon tunggu...
Revie Priamita Kusuma Wardani
Revie Priamita Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Malang

Saya seseorang yang bekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelaksanaan Kegiatan Praktek Pengalaman Asistensi Mengajar di SMAN 1 Gondanglegi

6 Juni 2023   20:50 Diperbarui: 6 Juni 2023   21:05 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asistensi Mengajar (AM) di satuan pendidikan merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara kolaboratif dibawah bimbingan atau pengawasan guru pamong dan dosen pembimbing di berbagai satuan pendidikan formal, nonformal dan informal. Satuan pendidikan dalam lingkup pendidikan formal yaitu mulai dari jenjang Taman Kanak Kanak-Kelompok Bermain (TK-KB), Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau yang sederajad, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajad, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK) atau yang sederajat, serta Pesantren (UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren) dalam waktu tertentu.

Dengan adanya kegiatan Asistensi Mengajar, mahasiswa mampu mengembangkan pandangan secara luas melalui interaksi secara langsung dengan warga sekolah dan berhadapan langsung dengan permasalahan yang ada pada lapangan. 

Asistensi Mengajar mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat, merasakan, dan menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan menggunakan bekal keilmuan yang dimiliki. Sasaran tempat pelaksanaan praktik mengajar mahasiswa yaitu disekolah yang berada di daerah asal mahasiswa, perkotaan maupun di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk membantu pembelajaran sebagai wujud penerapan kebijakan Merdeka Belajar--Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai program studi di perguruan tinggi di Indonesia untuk terjun secara langsung memberikan kontribusi terbaiknya ke seluruh wilayah Indonesia. 

Pada semester tujuh ini, saya mempunyai kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan Asistensi Mengajar di SMAN 1 Gondanglegi, yang berlokasi di Jl. Raya Ketawang No. 02, Krajan, Ketawang, Kec. Gondanglegi, Kabupaten Malang. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di Kabupaten Malang yang memiliki akreditasi A dan berada dekat dengan perkampungan masyarakat di sekitar Jalan Raya Ketawang. Perjalanan ke sekolah bisa saya tempuh selama kurang lebih 5 menit dari tempat kos yang saya tempati dengan menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor. Setiap harinya saya berangkat ke sekolah pukul 06.15 WIB dan pulang dari sekolah sekitar pukul 15.00 WIB. 

Persepsi awal saya ketika datang ke SMAN 1 Gondanglegi untuk pertama kalinya saya merasakan lingkungan sekolah yang nyaman, asri, dan rindang karena terdapat satu pohon bringin yang cukup besar. Dimana konon katanya pohon beringin tersebut berumur sama dengan berdirinya sekolah SMAN 1 Gondanglegi. Selain itu, hampir di seluruh area sekolah dikelilingi oleh berbagai macam pepohonan. Selain lingkungan yang rindang dan asri, sekolah ini juga mempunyai berbagai fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang berbagai kegiatan, mulai dari gedung sekolah (30 ruang kelas, ruang guru, multimedia, aula, laboratorium Kimia yang memadai), taman, lapangan, dan berbagai sarana dan prasarana lain seperti masjid, kantin, dan sebagainya. 

Dari mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar banyak berbagai hal pelajaran-pelajaran yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan ini, dimana pelajaran-pelajajran tersebut tidak saya dapatkan ketika berada di bangku perkuliahan. Secara langsung saya mampu mempraktikkan mengenai teori-teori pembelajaran dikehidupan nyata, dimana teori-teori tersebut saya dapatkan ketika dibangku kuliah. Seperti penerapan teori belajar (behavioristik, humanistik, kogitivisme, dll), penerapan metode-metode pembelajaran (ceramah, diskusi, tanya jawab, dll). Selaian itu, saya juga belajar hal baru dalam pembuatan Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta membuat modul RPP pada Kurikulum Merdeka. Sebelum saya turun kelapangan untuk mengajar di kelas, hal pertama yang saya lakukan yaitu mempelajari bagaimana bersikap, berperilaku, dan beretika dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru. 

Pada kegiatan ini saya dipercaya oleh guru pamong untuk megampu dikelas X-9 selama satu semester. Selama melakukan kegiatan mengajar, saya menemukan secara langsung berbagai macam karakter siswa yang ada di kelas, hal tersebut membuat saya belajar bagaimana cara menghadapi berbagai macam karakter siswa supaya mampu menerima dan mengikuti materi pembelajaran yang saya berikan. Seperti halnya melakukan pendekatan yang intens kepada siswa yang pasif selama pembelajaran, memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif dalam setiap pembelajaran berupa pemberian nilai plus dan pujian, serta berbagai cara pendekatan lainnya. Ketika melakukan kegiatan Asistensi mengajar saya benar-benar memahami bahwa kemampuan setiap siswa memang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan. Ada siswa yang mudah menerima materi A tetapi sulit untuk menerima materi B, dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, saya sebagai seorang pengajar di kelas sangat menghargai usaha dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. 

Kegiatan ini juga menjembatani mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi guru yang inovatif dan kreatif di era digitalisasi seperti saat ini. Dimana diera ini guru dituntut untuk mengemas bagaimana cara penyampaian materi pembelajaran sekreatif mungkin melalui berbagai media digital dengan tujuan supaya siswa lebih tertarik dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran dikelas. Begitu pula dengan saya sebagai seorang pengajar diharapkan mampu memberikan perubaha-perubahan yang inovatif dan kreatif diera digitalisasi ini terutama dalam penggunaan media pembelajaran. 

Selama kegiatan mengajar, saya selalu menggunakan LCD proyektor dalam menyampaikan materi. Dengan tujuan supaya siswa mampu mengikuti, menyimak, dan melihat dengan seksama selama proses pembelajaran dikelas mengenai materi pembelajaran yang sedang diajarkan atau dibahas. Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran, misalnya proyektor yang tiba-tiba eror, kabel proyektor yang tidak cocok dengan ukuran laptop sehingga mengharuskan menggunakan kabel HDMI, layar LCD yang buram dan tidak terang, dan sebagainya. Dengan permasalahan yang ada agar pembelajaan tetap berlangsung saya memanfaatkan papan tulis sebagai ganti LCD untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. 

Selain kegiatan pembelajaran di kelas yang saya lakukan, melalui program Asistensi Mengajar ini mengajarkan saya bagaimana cara bersosialisasi dengan guru-guru, warga sekolah, serta sesama dengan teman-teman Asistensi Mengajar dari berbagai jurusan yang berbeda-beda, seperti jurusan BK, Geogafri,Sosiologi, BK dan Bahasa Inggris. Lalu, mengajarkan saya untuk saling menghargai perbedaan pendapat dan karakter yang dimiliki oleh teman-teman mahasiswa. Hal ini memiliki tujuan supaya program-program Asistensi Mengajar yang kami lakukan mampu terlaksana dengan baik dan lancar hingga akhiru semester. 

Selain pengalaman akademik, pengalaman selanjutnya yang saya dapatkan ketika mengikuti kegiatan ini adalah adanya pembagian piket-piket seperti piket tatib, resepsionis/TU, KBM, dan perpustakaan. Yang pertama, pengalaman piket tatib dimana saya belajar hal-hal yang harus dipatuhi oleh siswa sebab setiap sekolah memiliki larangan-larangan yang berbeda. Yang kedua, piket TU/ Resepsionis disini saya belajar cara mendisposisikan surat masuk dan surat keluar serta menginput data diri siswa dan nilai-nilai siswa dalam buku DAPODIK. Yang ketiga, ada piket KBM disini saya belajar mendata guru dan siswa yang tidak hadir pada hari itu. Yang terakhir, ada piket perpustakaan dimana saya beajar melayani peminjaman sampai pengembalian buku oleh siswa, memberikan label nomer buku serta penyusunan buku-buku yang ada diperpustakaan. Selain itu, saya juga mendapatkan pengalaman dari penginventarisan alat dan bahan yang ada dilaboratorium kimia, dimana kami membantu laboran untuk mendata bahan dan alat yang masih digunakan sebab beberapa tahun terakhir akibat pandemic laboratorium kimia yang ada sedikit kurang terurus. Pengalaman seperti itu tentunya tidak saya dapatkan langsung di bangku perkuliahan, sehingga saya bersyukur dengan adanya kegiata ini saya memiliki banyak pengalaman berharga untuk saya terapkan ketika sudah memasuki dunia kerja sebagai seorang pengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun