Oleh Revi Alvira Nurmalasari
(Mahasiswa MPI/SI UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Mutu pendidikan mencakup keunggulan akademik dan ekstrakurikuler yang dihasilkan melalui kualitas input, proses, dan output yang terintegrasi. Untuk mencapainya, diperlukan evaluasi dan sistem penjaminan mutu yang memastikan penyelenggaraan pendidikan berjalan sesuai standar, menciptakan suasana pembelajaran aktif, serta membangun budaya mutu yang berkelanjutan.
Pertama : Makna Mutu Pendidikan
Menurut istilah mutu atau kualitas berasal dari Bahasa Inggris, yaitu quality. Dalam konteks Pendidikan, dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu. Hakikatnya, mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses, output, dan outcome. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses. Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan suasana yang PAIKEMB (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan, dan Bermakna). Â
Kedua : Hakikat Evaluasi dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Evaluasi dan pengendalian mutu adalah fungsi manajemen yang bertujuan menilai dan memperbaiki kinerja guru atau personel pendidikan untuk memastikan kualitas kegiatan berjalan sesuai rencana. Tujuannya adalah mengukur dan meningkatkan mutu agar target yang direncanakan tercapai secara optimal. Dalam pendidikan, mutu mencakup aspek input, proses, dan output. Evaluasi diarahkan pada kualitas kurikulum, pembelajaran, pembinaan siswa, serta manajemen sekolah, termasuk pengelolaan sumber daya, fasilitas, biaya, dan hubungan sekolah dengan masyarakat, sehingga lembaga pendidikan memiliki daya saing yang tinggi.
Ketiga : Fungsi Evaluasi dan Tujuan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Sistem penjaminan mutu berfungsi sebagai alat pengendalian dalam penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Tujuannya adalah memastikan standar pendidikan terpenuhi secara sistemik, menyeluruh, dan berkelanjutan, sehingga dapat membangun budaya mutu yang mandiri dalam satuan pendidikan. Meski demikian, peningkatan mutu pendidikan masih diperlukan agar sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang diinginkan. Pada pendidikan dasar dan menengah, sistem penjaminan mutu memastikan pencapaian standar secara komprehensif dan berkesinambungan, sekaligus memperkuat budaya mutu dalam lembaga pendidikan.
Evaluasi dan sistem penjaminan mutu berperan penting dalam mengendalikan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang terarah, sistem ini menjamin pemenuhan standar dan menciptakan budaya mutu, menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif.
Tulisan ini disajikan dari Modul Ajar Sekolah Islam Terpadu Part 14 Poin A. Prof. A. Rusdiana, M.M. (https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100464)Â