Pendahuluan
   Konsep diri merupakan aspek penting dalam perkembangan individu, terutama pada masa remaja. Masa remaja merupakan tahap kritis dalam pembentukan identitas dan pemahaman diri, di mana individu mulai mencari jati diri dan menetapkan nilai-nilai pribadi. Elizabeth Hurlock, seorang ahli psikologi perkembangan, menekankan bahwa faktor lingkungan sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk konsep diri seorang remaja. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana lingkungan sosial memengaruhi pembentukan konsep diri remaja menurut teori Hurlock.
Konsep Diri dalam Teori Hurlock
   Menurut Hurlock, konsep diri adalah pandangan individu tentang dirinya sendiri, yang mencakup aspek fisik, sosial, dan psikologis. Konsep diri berkembang melalui interaksi antara individu dan lingkungannya. Hurlock mengidentifikasi beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan konsep diri, di antaranya keluarga, teman sebaya, sekolah, dan media massa.
   Konsep diri yang positif dapat membantu remaja merasa percaya diri, sedangkan konsep diri yang negatif dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, atau bahkan depresi. Oleh karena itu, memahami peran lingkungan sosial dalam pembentukan konsep diri menjadi sangat penting.
Faktor Lingkungan Sosial dalam Pembentukan Konsep Diri Remaja
Keluarga
Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang berperan dalam pembentukan konsep diri. Menurut Hurlock, pola asuh orang tua, sikap terhadap anak, dan komunikasi dalam keluarga sangat memengaruhi cara remaja memandang dirinya. Orang tua yang mendukung, memberikan kasih sayang, dan penghargaan dapat membantu remaja mengembangkan konsep diri yang positif. Sebaliknya, kritik berlebihan atau perlakuan yang otoriter dapat merusak konsep diri remaja.
Teman Sebaya
Pada masa remaja, teman sebaya menjadi salah satu faktor lingkungan yang paling berpengaruh. Kelompok teman sebaya memberikan dukungan emosional, pengakuan, dan rasa diterima. Interaksi sosial yang positif dengan teman sebaya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan penghargaan diri remaja. Namun, tekanan dari teman sebaya untuk memenuhi ekspektasi tertentu, seperti penampilan fisik atau gaya hidup, dapat memberikan dampak negatif pada konsep diri.
Sekolah