Mohon tunggu...
Reva Zahra Salwa
Reva Zahra Salwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi membaca novel dan berenang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisis Konsep Diri Berdasarkan Faktor Lingkungan Sosial dalam Teori Hurlock

15 Desember 2024   22:08 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Observasi (Foto ini milik pribadi)

Pendahuluan
      Konsep diri merupakan aspek penting dalam perkembangan individu, terutama pada masa remaja. Masa remaja merupakan tahap kritis dalam pembentukan identitas dan pemahaman diri, di mana individu mulai mencari jati diri dan menetapkan nilai-nilai pribadi. Elizabeth Hurlock, seorang ahli psikologi perkembangan, menekankan bahwa faktor lingkungan sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk konsep diri seorang remaja. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana lingkungan sosial memengaruhi pembentukan konsep diri remaja menurut teori Hurlock.

Konsep Diri dalam Teori Hurlock

      Menurut Hurlock, konsep diri adalah pandangan individu tentang dirinya sendiri, yang mencakup aspek fisik, sosial, dan psikologis. Konsep diri berkembang melalui interaksi antara individu dan lingkungannya. Hurlock mengidentifikasi beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan konsep diri, di antaranya keluarga, teman sebaya, sekolah, dan media massa.

      Konsep diri yang positif dapat membantu remaja merasa percaya diri, sedangkan konsep diri yang negatif dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, atau bahkan depresi. Oleh karena itu, memahami peran lingkungan sosial dalam pembentukan konsep diri menjadi sangat penting.

Faktor Lingkungan Sosial dalam Pembentukan Konsep Diri Remaja

Keluarga

Keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang berperan dalam pembentukan konsep diri. Menurut Hurlock, pola asuh orang tua, sikap terhadap anak, dan komunikasi dalam keluarga sangat memengaruhi cara remaja memandang dirinya. Orang tua yang mendukung, memberikan kasih sayang, dan penghargaan dapat membantu remaja mengembangkan konsep diri yang positif. Sebaliknya, kritik berlebihan atau perlakuan yang otoriter dapat merusak konsep diri remaja.

Teman Sebaya

Pada masa remaja, teman sebaya menjadi salah satu faktor lingkungan yang paling berpengaruh. Kelompok teman sebaya memberikan dukungan emosional, pengakuan, dan rasa diterima. Interaksi sosial yang positif dengan teman sebaya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan penghargaan diri remaja. Namun, tekanan dari teman sebaya untuk memenuhi ekspektasi tertentu, seperti penampilan fisik atau gaya hidup, dapat memberikan dampak negatif pada konsep diri.

Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun