Pekan Kebudayaan Nasional atau bisa disingkat menjadi PKN merupakan acara yang diselenggarakan oleh Mahasiswa/i Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FITK UIN Jakarta yang bekerja sama langsung dengan Kemendikbud ristek yang diselenggarakan setiap tahun nya, sejak tahun 2019. Acara ini digelar pada Sabtu (28/10/2023) di Aula Student Center UIN Jakarta.
Tahun ini, Komunitas Danarto DKK bekerjasama dengan progam studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK UIN Jakarta dengan memberikan tema "Resonasi Budaya Islam: Dari Ciputat untuk Dunia" untuk menjaga warisan pak Danarto.Â
Acara ini digelar secara langsung selama satu pekan dari 20 Oktober 2023-28 Oktober 2023 di Lobby Timur FITK UIN Jakarta. Bersama Danarto DKK, mahasiswa/i PBSI melakukan Workshop Inventarisasi Digital Koleksi Komunitas Danarto dan membuka Pojok Danarto atau Taman Bacaan Danarto yang merupakan tempat koleksi karya-karya beliau yang diberikan kepada Perpustakaan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Jakarta oleh keluarga Danarto pada tahun 2019 yang lalu.
Siapakah Sosok Danarto?
Danarto merupakan salah satu sastrawan Indonesia dan pelopor aliran sastra realisme magis di Indonesia yang lahir pada 27 Juni 1941 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dan wafat pada 10 April 2018 di Jakarta. Danarto adalah anak keempat dari lima bersaudara yang merupakan anak dari pasangan suami istri yaitu Siti Aminah dan Djakio Hardjosoewarno. Ibunya bekerja sebagai... Dan ayah nya seorangÂ
Danarto menempuh pendidikan tinggi di ASRI Yogyakarta, selama masa kuliah beliau aktif di Sanggar Bambu yang dipimpin oleh seorang pelukis bernama Sunarto Pr. Danarto memulai karirnya dengan bidang seni rupa dan menjadi salah satu pendiri Sanggar Bambu Jakarta. Pada tahun 1973 Danarto menjadi dosen Instintut Kesenian Jakarta mengadakan pameran Kanvas Kosong. Kemudian pada 1974 Danarto bergabung dengan Teater Sardono dan pada saat itu teater Sardono mengadakan lawatan ke Eropa Barat dan Asia.
Apa karya-karya yang dimiliki Danarto?
- Kumpulan cerpennya yang lain, Godlob (1975), Adam Ma'rifat (1982), Berhala (1987), Gergasi (1993), Setangkai Melatih di Sayap Jibril (2001) dan Kecapiring (2008).Â
- Karya-karya Novelnya, yakni: Asmaraloka (1999)Â
- Kumpulan Essai, yakni: Orang Jawa Naik Haji (1983) dan Gerak Gerik Allah (1999)
- Drama, yakni: Obrok Owok-Owok, Ebrek  Ewek-Ewek (1976) dan Bel Geduwel Beh (1976).
Dari karya-karya nya tersebut, Danarto mendapatkan penghargaan berupa Cerpen "Rintrik" mendapatkan Hadiah Horison tahun 1968. Kumpulan cerpennya Adam Ma'rifat memenangkan Hadiah Sastra 1982 Dewan Kesenian Jakarta, dan Hadiah Buku Utama 1982. Kumpulan cerpen Berhala (1987) mendapatkan hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P & K pada tahun 1987. Tahun 1988 ia mendapatkan SEA Write Award dari Kerajaan Thailand pada tahun 1988. Tahun 2009 Danarto menerima Ahmad Bakrie Award untuk bidang kesusasteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H