Biaya operasional  bulanan seluruh tim Teman Ahok dari Honor puluhan pegawai,  biaya Transportasi (sewa kendaraan, bensin dll), biaya komunikasi (pulsa Hp,telpon, fax dll),  biaya sewa booth-booth di mall, biaya ATK dan lainnya mencapai  puluhan juta rupiah.Bagaimana mungkin tertutup biaya itu dari keuntungan  penjualan Merchandiser jadi bagaimana cara mengembalikan pinjaman Rp.500 juta itu?
Dan yang terbongkar kemudian dari kebohongan  Kompas Grup dan Metrotv adalah berita tentang Kantor yang dipakai Teman Ahok yang merupakan Properti milik Pemprov DKI.  Ketika ada informasi Teman Ahok menggunakan fasilitas Gedung Pemprov DKI maka Kompas Grup dan Metrotv grup langsung menyiarkan berita bahwa  Gedung Pemprov itu sudah disewa lama oleh Cyrus Network dan diperpanjang untuk tahun 2014-2016. Oleh Cyrus Network gedung itu dipinjamkan gratis ke Teman Ahok.  Begitulah sumber berita Kompas grup dan Metro TV.
Bersumber dari pemberitaan di Merdeka.com hari kemarin (21 mar), Â akhirnya terbongkar juga kebohongan itu ketika DPRD DKI hendak membentuk Pansus yang menyelidiki penggunaan asset-asset Pemprov DKI. Â Ahok marah dan menuding bahwa salah satu Perusahaan Prabowo juga ikut memakai Asset Pemda dan menunggak pembayaran sewanya.
Dengan marah Ahok mengatakan kalau Teman Ahok diusir dari komplek Pejaten tersebut maka Perusahaan Prabowo juga harus angkat kaki.  Alasan Ahok perusahaan Prabowo  adalah Partai Politik sementara  Teman Ahok  adalah kumpulan massa yang sedang mengumpulkan KTP.
Kalau kita yang netral pasti sudah tertawa keras-keras  dengan penjelasan Ahok ketika Ahok mengatakan Perusahaan Prabowo milik Partai Politik sementara aktivitas Teman Ahok bukanlah aktivitas Politik. Hahahaha.
Masalah ini kalau dikabarkan kepada para Ahokers di Kompasiana pasti didebat habis-habisan. Mereka akan membela omongan junjungannya mati-matian. Â Ingat, Dewa tidak pernah melakukan sebuah kesalahan apapun. Â Setiap omongan Ahok adalah Kebenaran yang tak terbantahkan.
Kabar dari media Merdeka.com, akhirnya ada pengakuan dari Heru (cawagub Ahok) yang punya wewenang mengurus asset Pemda yang mengakui bahwa selama setahun terakhir memang Teman Ahok diberi gratis oleh Pemprov DKI untuk memakai  Lantai Bawah gedung itu. Mulai besok menurut Heru , Teman Ahok harus membayar biaya sewa Rp.150 Juta per tahun.
Jelas bukan, kebohongan Kompas.grup, MetroTV dan Teman Ahok mulai terbongkar lagi?
Demokrasi Ala Ahok adalah Demokrasi dari Generasi Pembully
Kalau anda tahu blog PKS Piyungan dan sering mengunjunginya pada tahun 2014 maka anda akan menemui  Demokrasi  ala PKS. Kalau sekarang  website itu lebih banyak menebar  tausiah-tausiah Islami dan tidak masalah. Saya bicara fenomena mereka pada tahun 2014 dimana website itu sedang dicemari kepentingan politik.
Dulu Website itu selalu membuat artikel-artikel provokatif dan menayangkannya berulang-ulang. Artikel-artikel itu memprovokasi pengunjungnya agar membully  tokoh-tokoh  politik yang berseberangan dengan PKS.  Pengunjung-penngunjung blog itu dengan sigap menshare apapun artikel –artikel itu sehingga terjadilah pembullyan besar-besaran baik dari pengunjung blog langsung maupun pada Facebook dan Twitter karena artikel-artikel itu secara serentak di share ke Facebook dan Twitter.