Mohon dicatat, saya bukanlah pendukung Ridwan Kamil. Saya pendukung Jokowi yang tadinya suka dengan Ahok. Tetapi lama-lama Ahok bersikap Arogan dan semena-mena sehingga saya jadi tidak suka dengannya. Mendekati Pilgub DKI 2017 muncullah Teman Ahok yang sombong dan terlalu yakin Ahok pasti menang lagi di Pilgub DKI yang akan datang.
Kemarin sore di sebuah grup Facebook ada postingan dari Teman Ahok yang memprovokasi. Postingan dengan gambar Pengurus Teman Ahok berfoto bersama Ahok berbunyi  kurang lebih : Orang Cerdas pasti pilih Ahok, bla la bla.. Dan tidak lama kemudian masuklah ratusan komentar danterjadilah  saling membuly antara pendukung Ahok dan entah pendukung siapa. Yang jelas postingan itu memang terkesan arogan dan memprovokasi/mengejek. Akun yang berafiliasi dengan Teman Ahok menganggap yang tidak memilih Ahok nanti adalah orang yang tidak cerdas. Begitulah.
Sama dengan di Facebook, di Kompasiana fenomena ini terjadi.  Sebagian pendukung Ahok terkesan  culun-culun dan lebay. (maaf ini pendapat pribadi). Contoh kecil, kemarin ada pendukung Ahok yang membuat artikel tentang Ahok melantik para gubernur di Indonesia. Waduh. Itu kan artinya Ahok sudah jadi Presiden. Ini Pilgub saja belum tentu menang kok sudah berpikir Ahok pasti jadi Presiden? Begitu juga ada yang menulis Ahok itu mirip Lee Kuan Yew. Ini juga parah. Begitu yakin dengan kemampuan Ahok dan bermimpi Ahok bisa sejajar dengan Lee Kuan Yew yang itu artinya melebihi Jokowi. Ya saya tentu saja berkeberatan dengan mereka-mereka yang memandang enteng Jokowi. Wajar kalau akhirnya saya malah membela Ridwan Kamil atau siapapun yang jadi menantang Ahok.
Ahok sendiri dan Teman Ahok juga terkesan sangat PeDe. Dua hari lalu Ahok membuat statement bahwa PDIP kalau memang ingin mendukung dirinya untuk jadi Cagub DKI maka PDIP haru izin terlebih dahulu dengan Teman Ahok. Wah ini kan benar-benar bikin malu PDIP. Setelah itu Teman Ahok menjadi perhatian media. Media terkejut dengan sikap Ahok tersebut. Media langsung mengejar  Teman Ahok yang dianggapnya tahu tentang strategi Ahok untuk Pilgub nanti. Teman Ahok pun langsung jadi selebritis  mendadak.
Tetapi sehari kemudian yaitu kemarin, setelah Ridwan Kamil datang ke kantor Ahok dan mengabarkan/ minta izin untuk ikut bertarung di Pilgub DKI 2017 Ahok langsung kaget. Ahok langsung mengontak PDIP dan meminta dukungan politik dari PDIP. Ridwan Kamil tidak main-main kelihatannya karena setelah ketemu Ahok, Kang Emil langsung ingin menemui Prabowo untuk minta restu.
Manuver Ridwan Kamil tersebut langsung membuat Ahok tersentak. Cukup galau dan mungkin Klepek-klepek sesaat. (limbung kayak orang mau pingsan). Selama ini untuk nama-nama Sandiaga Uno, Yusril, Ahmad Dani, dan lainnya tidak membuat Ahok gentar. Tetapi nama Ridwan Kamil ini memang membuat Ahok gentar. Dua bulan lalu Ahok sempat membuat pernyataan bahwa Ridwan Kamil adalah pesaing terkuatnya.
Dan akhirnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk bila Ridwan Kamil jadi mencalonkan diri untuk bertarung di Pilgub DKI, maka Ahok langsung meminta bantuan PDIP. Dan setelah itu Ahok membuat pernyataan baru bahwa dirinya akan didukung PDIP sementara Teman Ahok akan membantunya dari belakang.  Ini cukup memalukan sebenarnya. Baru sehari bilang PDIP harus izin dulu ke Teman Ahok tetapi gara-gara dapat berita Ridwan Kamil juga mau maju akhirnya Ahok berbalik badan dan minta bantuan PDIP. Begitulah.
Lebih lanjut yang terkena dampak akibat pernyataan Ahok tersebut adalah Teman Ahok. Mereka langsung culun dan setengah stress. Sehari sebelumnya mereka sudah menjadi artis beken tetapi keesokan harinya  berubah kondisinya menjadi pelengkap penderita. Kasihan juga ya.
Dari Detiknews dikabarkan sejak sore hingga tengah malam telpon-telpon di markas Teman Ahok tak henti-hentinya berdering. Para simpatisan Ahok bingung dengan pernyataan Ahok dan meminta penjelasan Teman Ahok. Akhirnya dini hari tadi Teman Ahok mengeluarkan pernyataan yang terdiri dari 6 butir pernyataan.
Intinya adalah Teman Ahok mengaku meskipun sudah susah payah selama 1 tahun lebih mengumpulkan 730 ribu KTP tetapi KTP itu akan tetap diserahkan pada Ahok. Teman Ahok sejak awal niatnya membantu Ahok dengan iklas tanpa pamrih. Teman Ahok tahu bahwa didukung Parpol atau independent adalah pilihan Ahok atau hak nya Ahok.  Mereka akan menerima kondisi itu.
Yah mau bagaimana lagi. Gara-gara kedatangan Ridwan Kamil akhirnya membuat Ahok (kiasannya) menjilat ludahnya sendiri dan akhirnya menimbulkan kekecewaan berat bagi para pendukungnya.