Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Polisi Berbohong Soal Tarif Artis AA Rp.80 Juta per 3 Jam?

11 Mei 2015   23:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita-berita yang sudah beredar sejak hari sabtu kemarin (09/05) tentang penangkapan RA (Robby Abbas) dan Artis AA memang terbukti sudah mengguncang publik nasional. Apalagi cerita Polisi Polres Jakarta Selatan dalam Proses Penangkapan AA begitu Vulgar.

AA diberitakan di berbagai media ditangkap di sebuah kamar Hotel Bintang 5 dalam keadaan tanpa busana. Polisi bisa menangkap AA karena sudah menjebak duluan. Diceritakan Polisi, berawal dari kontak dengan mucikari RA dengan Petugas Polisi yang menyamar, kemudian Polisi sudah melakukan mentrasfer DP 2 hari sebelumnya dan akhirnya berakhir dengan penangkapan AA di hotel tersebut.

Informasi selanjutnya yang beredar di berbagai media adalah Polisi menyatakan ternyata Tarif AA sebesar Rp.80 Juta per 3 jam atau Rp.200 Juta untuk Longtime. Untuk Profesinya itu AA bisa melayani pelanggan sebanyak 3-5 kali per hari. Sampai disitu bisa diperkirakan mungkin AA minimal bisa mengantongi kocek sekitar Rp.240 Juta dalam sehari.

Dan bila dihitung dalam sebulan tentunya AA akan mampu menghasilkan uang yang jauh lebih banyak lagi.Andai dianggap saja AA dalam sebulan bekerja hanya selama 15 hari maka dalam sebulan pendapatan AA diperkirakan bisa mencapai Rp.3 Milyar. Fantastis sekali yaa.

Sampai disini sepertinya ada yang salah dari informasi polisi. Mungkin yang benar tarifnya tidak sampai sebesar itu (Rp.80 Juta) atau dalam sehari AA tidak sampai melayani 3-5 pelanggan tetapi hanya melayani 1 pelanggan. Dan bila benar 1 Hari hanya 1 pelanggan dan AA memang hanya bekerja 15 kali dalam sebulan maka AA akan bisa menghasilkan uang sebesar 15 x Rp.80 juta = Rp. 1,2 Milyar. Wah masih tetap fantastis meskipun memang dunia memang berbentuk bundar sehingga semua hal memang bisa saja terjadi.

Nah kalau tadi bicara tentang penghasilan AA. Selanjutnya kita mencoba menebak penghasilan RA sang Mucikari dimana dari info Polisi RA diyakini mendapatkan jatah 30% dari setiap transaksi AA.

Bila saja AA memang bekerja 15 kali dalam sebulan dan menghasilkan Rp.1,2 Milyar maka jumlah yang seharusnya disetor kepada Mucikari RA adalah sebesar Rp.400 juta/ bulan. Wah benar-benar beruntung Mucikari RA ini.

Kemudian masih tentang penghasilan Mucikari RA, disebut oleh Polisi bahwa RA punya 200 Angel (Artis PSK). Benarkah itu? Karena bila memang benar maka Mucikari RA akan sangat kaya raya dari bisnis ini. Mengapa tidak, 1 Angel seperti AA sudah menghasilkan penghasilan buat RA sebesar Rp.400 juta/ bulan. Kalau memang benar punya 200 “tenaga ahli” yang terhitung sekilas adalah RA akan berpenghasilan Rp.400 juta x 200 orang = Rp.80 Milyar.Sungguh amat sangat menakjubkan angka-angka itu.

Mungkin polisi salah informasi bahwa sebenarnya RA tidak punya Angel sebanyak 200 orang. Mungkin RA hanya punya 10 orang saja dimana dari situ saja penghasilannya sudah mencapai Rp.4 Milyar per bulan, penghasilan yang sangat menggiurkan sama sekali.

PENGAKUAN MENGEJUTKAN DARI ROBBY ABBAS (RA)

Dari sumber Detiknews berita tadi sore mengabarkan tentang Mucikari RA (Robby Abbas) dimana berdasarkan wawancara dengan Detiknews ternyata RA mengaku “Hanya” mempunyai penghasilan Rp.30 juta per bulan. Ini sungguh mengejutkan dan angka ini sangat jauh dari yang dibayangkan public.

Jelas ada yang salah dalam kasus ini. Bila benar Komisi seorang Mucikari sebesar 30 Persen dari transaksi PSK, dan bila benar yang terjadi Robby Abbas hanya berpenghasilan Rp. 30 Juta per bulan maka Omset dari PSK yang dimilikinya dalam sebulan seharusnya hanya berjumlah Rp.100 Juta.

Dari (anggap saja) RA memiliki 10 Angel (bukan 200 orang) dengan Omset yang hanya Rp.100 Juta per bulan maka masing-masing angel hanya masuk akal bila setiap transaksi dibayar Rp.10 juta. Itupun dengan catatan setiap Angel hanya bekerja sekali dalam sebulan. Inilah Logika yang masuk akal.

Soalnya kalau 1 Angel sekelas AA dimana Polisi yakin setiap transaksi bertarif Rp.80 Juta maka penghasilan mucikari RA tidak mungkin hanya sejumlah Rp.30 juta. Apalagi katanya RA mempunyai 200 Angel.

Terlalu tidak masuk akal semua ini. Mungkin Tarif AA hanya sebesar Rp. 8 Juta s/d Rp.10 juta saja dan RA hanya memiliki maksimal 10 pekerja dimana dalam sebulan masing-masing hanya bekerja sekali saja.

Bukan menutup mata terhadap isu ada 1-2 artis yang punya Lamborghini dimana kabar burung mengatakan mereka dobel agen atau rangkap profesi. Mungkin saja itu terjadi tetapi rasanya untuk membeli sebuah mobil seharga Rp.2-3 Milyar sangat tidak mungkin mereka bisa mengumpulkannya dalam waktu 1-2 bulan. Yang masuk akal mereka mengumpulkan dalam setahun atau lebih dengan cara menyisihkan Rp.100 s/d 300 juta per bulannya.

Kembali ke urusan artis sekelas AA diatas, yang terjadi sepertinya polisi salah dapat informasi atau Polisi memang berbohong lagi ke media/ public.

Sangat disayangkan bila yang terjadi demikian. Pada saat Polisi sedang disorot perseteruannya dengan KPK yang terjadi kemudian malah Polisi mencoba membohongi public dengan cara membesar-besarkan tangkapannya.

Sebelumnya Kabareskrim Buwas sempat membuat kekeliruan (mungkin oleh publik sudah dianggap berbohong) soal 4 Rumah Mewah Novel Baswedan, dan kini Polres Jakarta Selatan pun ikut-ikutan dengan mengheboh-hebohkan penangkapannya.

Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan Polri untuk kedepan bila hal-hal seperti ini sering terjadi.

Sumber :

http://news.detik.com/read/2015/05/11/175025/2912169/10/jadi-mucikari-psk-artis-robbi-bisa-raup-sampai-rp-30-juta-per-bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun