Mohon tunggu...
Revansa Dewangga
Revansa Dewangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Ekonomi Regional Sebagai Pengganti Ilmu Ekonomi Tradisional

6 September 2023   00:27 Diperbarui: 6 September 2023   00:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi Wilayah

Ilmu ekonomi wilayah merupakan bagian dari ilmu ekonomi dan merupakan cabang tetap dari ilmu ekonomi yang mencakup analisis dan data kuantitas dari ekonomi suatu wilayah. Di Indonesia sendiri ilmu ekonomi wilayah diterapkan dan dijalankan dengan berdasar pada Undang -- undang No. 22 Tahun 1999 yang kemudian diganti dengan Undang -- undang baru No. 32 Tahun 2004. Ilmu ekonomi wilayah muncul dikarenakan adanya banyak kritik dan masukan tentang ilmu ekonomi tradisional yang dianggao terlalu menafikan 2 hal yaitu lokasi (location) dan ruang (space) dalam mengolah analisisnya. 

Oleh karena itu maka muncullah ekonomi wilayah yang dapat memberikan lebih konsep pemahaman yang realistis dan sesuai dengan apa yang ada pada wilayah yang dianalisis. Ilmu ekonomi wilayah sendiri berkembang dengan pesat di beberapa tahun belakangan karena dipengaruhi oleh kebijakan daerah yang diberlakukan juga di Indonesia sejak adanya undang -- undang yang disebutkan diatas dan undang -- undang tersebut hingga saat ini masih terus direvisi dan akan terus berkembang sesuai perkembangan ilmu ekonomi secara keseluruhan.

Berlakunya kebijakan -- kebijakan yang ada membawa banyak konsekuensi yang dibawa oleh masyarakat maupun pemerintah, diantaranya merupakan kewenangan penanganan fungsi ekonomi. Pemerintah daerah sebagai salah satu penanggung kewenangan dianggap memiliki pemahaman lebih yang berkaitan dengan apa yang diinginkan dan diperlukan oleh daerahnya. Karena itu pula cabang ilmu ekonomi wilayah dapat dengan mudah diterapkan di Indonesia yang administrasi nya di susun berdasarkan kedaerahan masing -- masing menjadikan ilmu ekonomi wilayah yang ada di masing -- masing daerah berbeda pula perkembangan dan pengaplikasianya. Ilmu ekonomi wilayah dapat menjadi cara dan solusi untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah ekonomi pada suatu wilayah.

Khususnya pada wilayah terkhusus seperti perkotaan, dimana terdapat persoalan keterbatasan sumberdaya sebagai salah satu masalah ekonomi di perkotaan, dalam kasus ini adalah permasalahan lahan, maka integrasi terhadap aspek lokasi dan ruang dalam proses analisis ekonomi menjadi salah satu hal khusus yang ditangani demi diperolehnya keputusan yang reliable (dapat diandalkan) dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Dan ditambah dengan adanya perkembangan kota yang saat ini berjalan dengan sangat pesat menjadikan laju pertumbuhan penduduk juga ikut semakin tinggi, baik yang disebabkan karena jumlah kelahiran yang tidak sebanding dengan jumlah kematian maupun karena faktor urbanisasi. Sementara itu dilain sisi kota sudah tidak dapat menampung karena lahan yang terbatas dan mengancam tata kota yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Hal ini dapat dikaji dalam ilmu ekonomi wilayah untuk menentukan keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Aspek Lokasi

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa salah satu aspek dasar dari ekonomi wilayah merupakan aspek ruang dan lokasi. Aspek ruang sangat penting kaitanya dengan ilmu ekonomi wilayah, Lokasi memainkan peran utama dalam menentukan bagaimana suatu wilayah berkembang ekonominya. Menurut Teori Lokasi Kreativitas dan Inovasi Dalam konteks ekonomi modern, banyak penelitian yang mencoba memahami mengapa kegiatan ekonomi berkumpul di wilayah tertentu, seperti kawasan kota besar. Faktor-faktor seperti akses yang mudah, keberagaman budaya, dan kehidupan kota yang dinamis seringkali menjadi faktor-faktor penting dalam penentuan lokasi. Menurut Nijkamp dan Mills, 1986 lmu kewilayahan atau geografi ekonomi adalah salah satu disiplin ilmu yang mengalami perkembangan dan pengakuan yang signifikan pada sekitar tahun 1950-an. Pada masa itu, ilmu kewilayahan mulai diakui sebagai disiplin ilmu yang memiliki peran penting dalam memahami dinamika ekonomi regional, lokasi industri, dan pengaruh geografi terhadap aktivitas ekonomi. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu kewilayahan pada periode ini meliputi:

  • Perubahan Ekonomi Pasca Perang Dunia II: Setelah Perang Dunia II, banyak negara mengalami pertumbuhan ekonomi dan perubahan dalam sistem perekonomianya. Hal ini mendorong perkembangan dalam pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor geografi atau lokasi memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
  • Pentingnya Perencanaan Pembangunan: Dalam konteks perencanaan pembangunan, pemerintah dan lembaga internasional semakin menyadari bahwa pemahaman tentang faktor-faktor wilayah sangat penting untuk mengarahkan investasi dan kebijakan pembangunan.
  • Pertumbuhan Transportasi dan Teknologi: Kemajuan dalam transportasi dan teknologi informasi memudahkan perpindahan di seluruh dunia, yang mengangkat peran kewilayahan dalam aktivitas ekonomi.

Sejak tahun 1950-an, ilmu kewilayahan terus berkembang dan menjadi peran penting dalam analisis ekonomi wilayah atau regional, perencanaan pembangunan, dan kebijakan ekonomi. Aspek ini meliputi penggunaan teknik-teknik analisis spasial, SIG (Sistem Informasi Geografis), dan data geospasial dalam pemahaman lebih mendalam tentang kewilayahan ekonomi dan pengembangan wilayah. Lokasi sangat memegang peranan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, seperti lokasi pasar sebagai pusat pembelanjaan bagi masyarakat.

Aspek Ruang

Aspek ruang pada ekonomi wilayah sangat penting karena ekonomi wilayah menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi. Oleh karena itu, penggunaan teori ruang dalam analisis ekonomi wilayah dapat membantu dalam menentukan kegiatan ekonomi yang tepat dan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Contoh pengaruh teori ruang terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah adalah adanya aglomerasi yang berkumpulnya aktivitas ekonomi masyarakat di lokasi yang sama, sehingga menciptakan ruang bersama yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi dengan kebutuhan berbeda. Aspek ruang pada ekonomi regional dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional dalam beberapa bentuk, yaitu lokasi, bentuk wilayah, dan aglomerasi.

  • Lokasi sangat memegang peranan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, meskipun dalam beberapa kasus lokasi digolongkan pada aspek tersendiri dalam ekonomi wilayah namun lokasi juga merupakan bagian dari aspek ruang, bentuk andil dari lokasi dalam peranannya sebagai bagian dari ruang adalah seperti penentuan lokasi pasar sebagai pusat pembelanjaan bagi masyarakat.
  • Bentuk wilayah dapat mempengaruhi mobilitas barang dan orang. Sudah jelas bahwa dalam bentuk wilayah juga merupakan bagian dari aspek ruang, karena dalam pembentukan suatu ruang ekonomi dalam suatu wilayah, bentuk dari wilayah tersebut akan sangat menentukan perkembangan ekonomi pada wilayah tersebut.
  • Aglomerasi, merupakan berkumpulnya aktivitas ekonomi masyarakat di lokasi yang sama, menciptakan ruang bersama yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi dengan kebutuhan berbeda. Dalam aspek ruang pasti akan ditentukan suatu kawasan yang memang dikhususkan untuk menjadi pusat dari kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Dalam analisis ekonomi wilayah, menekankan aspek ruang dan lokasi menjadi bagian dari analisis ekonomi. Oleh karena itu, penggunaan teori lokasi dan teori ruang dalam analisis ekonomi wilayah dapat membantu dalam menentukan kegiatan ekonomi yang tepat dan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Paradigma baru perencanaan pengembangan ekonomi wilayah menekankan pada peran serta antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk menciptakan dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Salah satu aspek baru perencanaan pengembangan ekonomi wilayah adalah pendekatan satuan-satuan wilayah ekonomi yang bertumpu pada teori Losch. Pendekatan ini juga dikenal sebagai pendekatan berbasis klaster atau cluster-based approach. Pendekatan ini memandang wilayah ekonomi sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai klaster atau kelompok usaha yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Dalam pendekatan ini, perencanaan pengembangan ekonomi wilayah dilakukan dengan mempertimbangkan keunggulan bersaing dari masing-masing klaster atau kelompok usaha yang ada di wilayah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun