Mohon tunggu...
Revani AyuNabila
Revani AyuNabila Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pelajar

SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Biografi RA Kartini

18 Februari 2020   07:59 Diperbarui: 18 Februari 2020   08:05 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membicarakan Kartini, kita tidak akan lepas dari kata emansipasi. Raden Ajeng Kartini atau R.A. Kartini dikenal sebagai pahlawan emansipasi wanita. 'Emansipasi' berasal dari kata bahasa Latin, emancipatio, artinya pembebasan dari suatu kukungan atau ikatan. Tak bisa dipungkiri, perjuangan R.A Kartini dalam membuka sejumlah pintu kebebasan untuk para wanita tak dapat dipandang sebelah mata. 

Atas usaha untuk mencapai cita-citanya, wanita Indonesia saat ini tidak perlu lagi merasakan kesenjangan antar gender. Wanita Indonesia kini dapat dengan bebas menerima hak-hak mereka tanpa ada perbedaan dengan kaum pria.

Berkaca pada masa lalu, keadaan wanita di zaman dahulu sungguh berbeda dengan sekarang. Dimana pada masa itu, hak-hak wanita sangat dibatasi. Seorang wanita dilarang berpendidikan, bekerja, menerima jabatan yang lebih tinggi, maupun menyatakan pendapat. Derajat wanita dianggap lebih rendah dari seorang lelaki. 

Para wanita seolah hanya berfungsi dalam tiga aktifitas yaitu dapur, sumur, dan kasur. Dari semua itu mulailah keresahan Kartini, bahwa wanita juga seharusnya memiliki hak yang sama dengan kaum pria. Wanita membutuhkan pendidikan untuk bisa maksimal dalam melakukan kewajibannya.

Namun, Hari Kartini tentu tidak saja memperingati R.A. Kartini sebagai tokoh sejarah. Ide dan gagasannya pun perlu kita cermati dan perjuangkan. Mengkutip M Fuad Nasar, melalui metrotvnews, "Dari hari ke hari pada sebagian masyarakat kita merasakan sesuatu yang hilang dari kehidupan, yaitu keteladanan dan kehangatan cinta ibu dalam keluarga modern." 

Seperti yang kita tahu, peranan seorang ibu dalam sebuah keluarga itu sangat penting. Tidak hanya masa lalu dan masa sekarang, namun juga di masa mendatang. Ibu merupakan suri tauladan bagi anak-anaknya. Bagaimanapun, anak-anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Maka dari itu, seorang ibu diharuskan memberi contoh dan nasihat baik kepada anak-anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun