Baru baru ini pemerintah katanya menutup sekitar 20 ribu konten porno di internet. Baru baru ini juga saya berkesempatan kembali menelusuri dunia malam di Jakarta.
Hari pertama saya diajak untuk mengunjungi dua tempat hiburan malam yang dua duany berkode "C" yang saunya dekat Glodok dan yang satunya dekat Kota.
Area diskotik,lounge dan pub menyambut kami di Glodok dengan membayar 50 ribu rupiah yang ditukar dengan sebotol bir merupakan tiket masuk kami. Ruangan yang tak seberapa luas tersebut dibenuhi dengan aneka manusia yang sibuk ngerokok minum dan ngobrol pada stagenya bergantian DJ nya memutar lagu lagu berirama house musik.
Ketika hari menjelang dini hari para dancer pun mulai menunjukan kehebatan tarinya hanya dengan mengenakan gaun transparan dimana dibaliknya tak mengenakan atribut apapun lagi. Para dancer adalah wanita wanita lokal sebutan untuk orang Indonesia. Dari Glodok kami menuju C yang satunya disana charge masuknya 100 ribu. Suasana yang jauh berbeda, disini ruangannya lebih luas dan lega dengan tatanan lighting dan alunan musik yang lebih elegan.
Memang setelah hari makin mendekati subuh dancer dancernyapun melakukan hal yang sama hanya bedanya disini para dancer adalah bule bule alias ngga ada orang lokalnya.
Hari kedua saya diajak menjelajah daerah Mangga Besar ke tempat yang ada angka atau nomornya.
Disini kami free masuknya karena sudah memesan table, bagian bagian acaranya terdiri dari live musik, dancer dan yang paling heboh dan ditunggu tunggu ternyata pada waktu menunjukan pukul 02.00 adalah sripper show yang disini memang benar benar naked, ada dua kali show dimalam itu yang pertama yang lokal dan bagian kedua adalah dari Thailand.
Pertanyaan menggelitik saya berkaitan dengan kalimat pembuka tulisan ini adalah jika pemerintah memblokir situs situs porno didunia maya, apa pendapat pemerintah soal hal hal begini yang terjadi didunia nyata?
Salam persahabatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI