pendidikan. Teknologi yang semakin canggih menuntut keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreativitas. Namun karena pesatnya perubahan teknologi, fokus pada tumbuh kembang anak seringkali terabaikan. Dilihat dari hal tersebut pembelajaran sosial-emosional penting sebagai landasan pendidikan manusia yang tidak hanya diperlukan, tetapi juga penting untuk membekali anak dengan kemampuan memberi makan diri dan beradaptasi di di era yang penuh tantangan ini.
Era Revolusi industry 4.0  menuntut masyarakat untuk beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah membawa perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasukMenurut  Elias  dkk  (1997:2)  Pembelajaran sosial dan emosional adalah "the process throughwhich  children  and  adults  develop  the  skills,attitudes, and values necessary to acquire socialand  emotional  competence".  Proses  di mana anak-anak dan orang dewasa mengembangkan keterampilan-keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional. Pembelajaran sosial emosional dan pendidikan karakter  adalah  pendekatan  komplementer untuk  memperkuat  kemampuan  seseorang dalam   memahami,   mengelola,   dan mengekspresikan  aspek-aspek  sosial  dan emosional kehidupan dan untuk mengorganisir tindakan dengan cara yang positif, dengan cara tepat  untuk  mencapai  tujuan.
Pembelajaran sosial emosional harus menjadi inti dari pendidikan karakter anak-anak dalam era Revolusi Industri 4.0 karena kemampuan emosional dan sosial yang kuat adalah kunci bagi keberhasilan pada masa depan, baik secara personal maupun profesional. Oleh karena itu, pendidikan harus mengintegrasikan pembelajaran ini secara menyeluruh dalam kurikulum Pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi kunci untuk membangun landasan pendidikan manusia dalam pembelajaran sosial emosional yang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sosial emosional anak di era revolusi industri 4.0.
Pertama, era Revolusi Industri 4.0 menghadirkan tantangan baru di mana otomasi, kecerdasan buatan, dan robotika telah menjadi tumpuan kehidupan manusia. Anak-anak masa kini tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi paparan media digital yang membatasi interaksi langsung dengan orang lain. Pembelajaran sosial emosional memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan rasa empati, kepercayaan diri, dan keterampilan resolusi konflik yang diperlukan dalam menghadapi situasi kompleks dan kolaboratif di dunia kerja.
Kedua, pembelajaran sosial-emosional membantu anak mengatasi pengaruh negatif era repolusi industri 4.0 tersebut dengan memberikan keterampilan penting seperti empati, kerja sama dan pengelolaan stres. Anak-anak dengan keterampilan emosional yang baik lebih mampu menangani konflik, membuat keputusan yang tepat, dan menghadapi tekanan kehidupan di dunia yang saling terhubung secara global. Kesehatan mental yang baik merupakan dasar bagi segala bentuk pembelajaran. Â Sebaliknya, tekanan tanpa dukungan emosional dapat mengganggu proses belajar.
Ketiga, pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional. Selain menjadi guru, guru juga harus berperan sebagai teladan dalam berperilaku baik. Membangun hubungan emosional yang kuat dan hangat di kelas memperkuat keterikatan anak-anak dengan sekolah, keinginan mereka untuk belajar dan kemampuan mereka untuk menghindari perilaku yang mengganggu kehidupan mereka sendiri dan kehidupan anak-anak lain. Anak-anak yang memiliki pemahaman emosional yang baik akan lebih mampu menghargai perbedaan dan bertindak secara etis dalam setiap interaksi mereka.
Oleh karena itu, sekolah dan institusi pendidikan perlu secara aktif mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam kurikulum formal mereka. Guru harus diberikan pelatihan yang tepat agar mampu mengajarkan keterampilan sosial dan emosional ini dengan efektif. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan orang tua, guru, dan lingkungan sekitar akan memperkuat penerapan pembelajaran sosial emosional dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.
Implementasi pembelajaran sosial emosional ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan membentuk individu yang berkarakter kuat, generasi mendatang akan lebih siap menghadapi kompleksitas dunia yang terus berubah. Revolusi Industri 4.0 bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia yang dapat menggunakannya dengan bijak dan bertanggung jawab.
Dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0, pendidikan karakter melalui pembelajaran sosial emosional adalah langkah krusial. Pembelajaran sosial emosional terhadap pembentukan karakter di PAUD memainkan peran kunci dalam membentuk fondasi kepribadian anak yang kokoh sejak usia dini. Untuk itu, pendidikan sosial emosional harus menjadi dasar dalam membentuk generasi penerus yang yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan perubahan cepat di era digital penting untuk memastikan anak siap menghadapi masa depan yang dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H