Hari ini tanggal 28 Juni 2017. Apa yang istimewa dari hari ini? Rupanya hari ini kita boleh merayakan ulang tahun ke-52 harian Kompas. Selamat ulang tahun, Kompas! Semoga senantiasa menjadi amanat hati nurani rakyat! Dengan setia menjadi amanat hati nurani rakyat, tentunya Kompas juga senantiasa dekat dengan rakyat pembacanya.
Satu windu sudah berlalu sejak ruwatan Badai Pasti Berlalu (kenangan di tahun 2009) ternyata Kompas semakin berkibar dengan kehadiran Kompas TV dan semakin seringnya saya menerima tautan tulisan dari Kompasiana. Tanda bahwa Kompas sebagai satu kesatuan tetap hidup di hati rakyat.
Yang paling saya ingat dari acara itu adalah perkataan Bapak Jakob Oetama, "Apakah Kompas sebagai media cetak masih mempunyai hak hidup dan sampai kapan hak itu dimilikinya?" Saat itu, beliau sendiri menjawab bahwa hak hidup itu harus ada, dan kita yang harus mengusahakan hak hidup itu. Ketika itu saya mengakhiri tulisan saya dengan harapan, "Kini saatnya Kompas ikut serta mengantarkan Indonesia menulis."
Ternyata, Kompas memang tidak berhenti untuk mengajak Indonesia menulis. Kalau dahulu kolom "Redaksi Yth." merupakan bagian langkah jurnalisme warga tahap dini yang sangat terkenal di Indonesia, kini Kompasiana menjadi satu bagian baru dalam keluarga besar Kompas. Sama seperti cuplikan Kompasiana (cetak) yang saya dapatkan dari perpustakaan di Pusat Informasi Kompas, kita semua masih perlu mimpi indah untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Secara pribadi, saya sangat merasakan kepedulian Kompas bagi dunia pendidikan, dan kontribusinya untuk mengantarkan Indonesia menulis. Selain memberikan kesempatan pada siswa-siswi dan mahasiswa untuk menulis di Kompas cetak, Kompas juga memberikan kesempatan untuk guru-guru belajar menuliskan pengalamannya serta ikut mengembangkan pendidikan karakter bagi generasi muda.
Kompas MuDa dan pelatihan menulis Kompas bisa menjadi sarana untuk mengemukakan pendapat ataupun berbagi berita dengan kesadaran akan panduan menulis dalam Bahasa Indonesia serta dasar-dasar etika jurnalistik.
Saya berharap bahwa kesempatan menulis bersama Kompas, entah melalui Kompas cetak ataupun Kompasiana akan menjadikan para penulis ini lebih dekat dengan Kompas. Bersama kita mengusahakan hak hidup itu. Hak untuk menjadi pembawa amanat hati nurani rakyat.Â
Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun! Semoga panjang umur dan terus menjadi pembawa amanat hati nurani rakyat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H