Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Serunya ke "Istana" Gubernur

15 September 2015   18:41 Diperbarui: 15 September 2015   18:41 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Serunya berkunjung ke Kantor Gubernur"][/caption]Beberapa tahun yang lalu rombongan Bina Iman Anak dari Serpong pernah berkunjung ke Istana Merdeka. Kini anak-anak yang ikut kunjungan sudah memasuki usia remaja, giliran adik-adiknya yang ingin mengadakan kunjungan. Ternyata, dengan pergantian Presiden RI terjadi juga pergantian aturan kunjungan ke istana negara. Kini tidak bisa lagi mengunjungi Istana Merdeka. Aduh, padahal anak-anak sudah senang sekali ingin berkunjung ke istana. Untunglah, satu hari menjelang jadwal jalan-jalan kami, ada kabar bahwa Balai Kota dibuka untuk umum. Jadilah, hari Minggu 13 September 2015, kami membawa anak-anak berkunjung ke Balai Kota DKI, "istana" Gubernur Ahok.

Serunya, kunjungan kami ke Balai Kota dengan diantar oleh bis wisata keliling. Kami menaiki bis wisata dari halte Museum Nasional, berputar ke Pasar Baru, melalui halte Monas, dan berputar ke Balai Kota. Sayang sekali di atas bis tidak ada sedikitpun keterangan atau panduan mengenai bangunan atau lokasi yang dilalui. Padahal kisah itu akan sangat menarik bila dikaitkan dengan kisah yang kemudian didapatkan di Balai Kota mengenai perkembangan kota Jakarta.

Ada orangtua yang dengan sabar menjelaskan kepada anaknya setiap tempat yang dilalui. "Itu Katedral, gereja. Ada orang yang beribadah karena hari Minggu. Yang itu mesjid Istiqlal. Setiap Jumat orang sholat ke sana," jelas seorang Bapak. "Nah, yang ini Istana. Presiden tinggal dan menerima tamu di sini. Bagus ya..."

Untungnya, sekarang bis wisata memperbolehkan penumpang untuk turun dan naik di lokasi tertentu. Jadilah kami diantar dengan selamat ke kantor Gubernur.

"Ini beneran gratis?" tanya salah seorang ibu yang ikut mengantar anaknya. "Ya," jawabku meyakinkannya. "Wah, siapa yang bayar ya? Pajak?" Hehehe...rupanya baru berasa berguna membayar pajak setelah merasakan pelayanan gratis bis wisata.

Di Balai Kota, walaupun sempat mengantri, anak-anak sangat senang boleh melihat ruangan-ruangan yang ada di sana. Tampilan ruangan yang cukup besar dengan pendingin ruangan dan kilau lampu kristal yang sangat menawan membuat mereka berasa masuk "istana".

[caption caption="Pemandu kami, Mbak Diah, yang ramah"]

[/caption]Mbak Diah yang mengantar anak-anak berkeliling dengan sabar menjawab berbagai pertanyaan anak-anak, serta menantikan mereka berpose sejenak di dalam ruangan-ruangan yang boleh dikunjungi.

"Aku mau jadi Gubernur. Aku pimpin rapat di sini ya...," salah satu anak dengan yakin mengambil posisi di kepala meja rapat.

Walau sempat kecewa karena tidak jadi ke Istana Merdeka, anak-anak terhibur dengan kunjungan ke "Istana" Gubernur. Apalagi ada mobil perpustakaan keliling dan juga tempat jajanan yang menantikan mereka sekeluar dari Balai Kota.

Semoga dibukanya Balai Kota semakin mendekatkan rakyat pada pimpinan daerah. Walaupun anak-anak berasal dari Serpong, yang tentunya bukan di bawah pimpinan Gubernur Ahok, tapi karena sangat akrab dengan berita televisi, mereka gembira berkunjung ke kantor Gubernur.[caption caption="Berpose sejenak sebelum meninggalkan ruangan"]

[/caption]

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun