Siapa mengira dan siapa yang menyangka, kalau dusun terpencil itu menjadi buah bibir semua orang. Bukan karena prestasi yang baik di bidang pendidikan atau prestasi pembangunan di dusun tersebut, tetapi dusun tersebut terkenal karena ada berita yang begitu menampar wajah penghuni dusun itu. Ada oknum seorang pelajar yang begitu teganya meng-upload video privasinya, yang dibuat untuk koleksi pribadi, tetapi diluar dugaan dalam hitungan menit video itu ada di internet dan di akses siapa saja.
Sebenarnya tak ada maksud untuk mempublikasikan video privasi tersebut, tetapi karena keterbatasan pengetahuanya tentang dunia maya yang baru dikenalnya, itu saja dia belajar dari hp dan mengakses jejasing sosial yang sangat terkenal di dunia ini.
Keterbatasan pengetahuan inilah yang menjadi awal bencana bagi Bunga (disamarkan) dan keluarganya. Karena video privasi tersebut, sekarang terpaksa harus berhenti dari sekolahnya, berurusan dengan pihak yang berwajib berkenaan dengan videonya tersebut. menurut Bunga,14, jejaring sosial tersebut hanya lokalan, makanya, video privasi tersebut di unggah dalam jejaring sosial, sebagai bentuk peningkatan prestasinya dalam hal mengunggah video melalui seluler.
Pemahaman Bunga tentang jejaring sosial tersebut hanya sebatas teman dengan teman, dia tidak berpikir bahwa semua orang di bumi ini bisa mengakses dan melihat hasil unggahanya dan keterbatasan pengetahuan inilah yang mungkin banyak yang mengalami nasib sama dengan Bunga.
Hebohnya video privasi buatan bunga ini sempat membuat heboh para penghuni kampungnya, mulai dari pemuda, orang tua, masyarakat dan tokoh keagamaan kampung setempat dibuat terhenyak dengan beredarnya video privasi Bunga yang sekarang tersebar dimulai dari internet dan akhirnya beredar dari hp ke hp melalui transfer data bawaan seluler yaitu bluetooth.
Kejadiaan ini, sebenarnya kita sebagai pengawas tak berfungsi sebagaimana mestinya. Ketika anak sudah berbuat kelewat batas kita tak mau mengingatkanya. Kita sebagai orang tua memberikan fasilitas yang wah dengan membelikan anak-anak dibawah umur dengan hp berteknologi kamera, internet dan video, dsb. Yang sebenarnya memberikan masalah bagi mereka sendiri. Karena tanpa pengawasan yang ketat dan komunikasi yang baik antara anak dengan orangtua, maka anak seolah bebas berbuat sesukanya.
Kontrol sosial kemasyarakatan yang ada dilingkungan tempat tinggal bunga mungkin sangat lemah atau mungkin sama sekali tak berfungsi. Akibatnya, bunga menjadi korban keingintahuanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H