Mohon tunggu...
Retro on Coffee
Retro on Coffee Mohon Tunggu... Freelancer - Bisnis Kedai Kopi

Tempat ngopi dengan cozy di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waktunya Evaluasi Diri di Hari Raya Nyepi

25 Maret 2020   16:31 Diperbarui: 25 Maret 2020   16:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini (25/3/20) umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942. Hari Raya ini diperingati setiap tanggal satu bulan kesepuluh, di mana pada hari itu adalah hari pertama Tahun Baru Saka yang bertepatan dengan tanggal 25 Maret di tahun Masehi.

Hari Raya Nyepi adalah tradisi umat Hindu Bali, di mana mereka akan mengasingkan diri selama satu hari penuh. keesokan harinya, mereka akan melakukan rangkaian Upacara Hari Suci Nyepi dan dilanjutkan dengan silahturahmi dari rumah ke rumah.

Keharmonisan yang terkandung di dalam hari Nyepi sendiri tercermin dengan adanya keselarasan antara pikiran dan emosi manusia. Di hari tersebut, semua umat Hindu akan berpuasa dan bermeditasi di rumah untuk mengintrospeksi diri atau yang biasa dikenal dengan mulat sarira.

Nyepi dilaksanakan 24 jam biasanya dimulai pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keeseokan harinya. Umat Hindu memiliki waktu seharian penuh untuk melakukan sembahyang, bermeditasi, dan memikirkan apa yang harus dilakukan di kemudian hari.

Di saat pikiran tenang, maka segala sesuatunya akan terasa lebih harmonis. Waktu ini sangat tepat untuk mengekang segala hawa nafsu yang ada dalam diri manusia.

Selama Nyepi, semua kegiatan yang ada di Bali akan dihentikan. Termasuk kegiatan yang dilakukan oleh para wisatawan. Mereka akan diam di rumah walaupun tidak ikut merayakan hari Raya Nyepi ini.

Budaya di Bali memang unik dan selalu diterapkan setiap tahunnya. Diharapkan di tahun-tahun berikutnya, budaya ini akan tetap terjaga sebagai salah satu ciri khas masyarakat Bali.

Pelaksanaan Nyepi sebenarnya sudah dibatasi dengan tidak boleh mengumpulkan banyak orang. Ini adalah imbauan yang diberikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster untuk mencegah penyebaran virus corona (metrobali). Meskipun mengalami sedikit kendala, diharapkan penyelenggaraan rangkaian upacara Nyepi masih dapat dilakukan dengan lancar dan kita bisa menggapai keharmonisan berkumpul bersama keluarga.

Kebersamaan dengan keluarga akan lebih terasa lebih hangat dengan secangkir kopi. Minuman ini merupakan salah satu minuman yang sudah tidak asing lagi untuk orang Indonesia. Setiap ada kegiatan kumpul bersama, kopi akan selalu ada di sana untuk menemani obrolan yang kita lakukan.

"Salah satu jenis kopi terbaik yang ada di Indonesia adalah kopi khas Bali. Jenis kopi ini memiliki aroma yang khas dan lebih nikmat dari kopi-kopi lainnya," ungkap Ade, barista Retro on Coffee. Untuk menemani waktu kebersamaan anda dengan keluarga di Hari Raya ini, kopi khas Bali bisa menjadi pilihan yang tepat.

"Kami menyediakan kopi dari Bali, dari kota-kota lainnya juga ada. Jadi, bisa ngerasain minum kopi khas Bali tanpa perlu ke sana," tambah Ade.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun