Indonesian Brewers Cup Championship atau yang biasa disingkat IBrC adalah salah satu event kopi terbesar di Indonesia.
Di event ini, para barista dari seluruh penjuru negeri saling menunjukkan keahlian nya dalam hal meracik kopi. Mulai dari pembuatan espresso, milk beverages hingga teknik pembuatan kopi V60 menjadi kategori-kategori yang dilombakan di event kopi terbesar di Indonesia tersebut.
Teknik V60 adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan para barista. Alasan kenapa teknik ini paling sering digunakan adalah karena hasilnya yang bagus. Kita bisa mendapat hasil yang clean, body, acidity, dan after taste.Â
 "V60 itukan teknik nya, kalo metode yang dipakai dalam teknik v60 itusih banyak, kaya contohnya ratio air yang berbeda, suhu air, gramasi kopi, dan teknik pouring. Itu semua akan sangat berpengaruh pada rasa kopi yang akan dibuat nantinya. Namun, kebanyakan kedai kopi memakai ratio 1:15 dengan 13 gram kopi dan 195ml air menggunakan 3 kali pouring" ujar Ade, salah satu barista di Retro on Coffee.
Berdasarkan sejarah, teknik V60 ternyata berawal dari seorang ibu yang menginginkan seduhan kopi tanpa ampas untuk setiap harinya. Dia adalah Melitta Bentz wanita yang lahir di Jerman pada tahun 1960an. Melitta menemukan ide untuk membuat kopi terasa lebih enak, yaitu menggunakan kertas buku catatan sekolah anaknya, kemudian ide itu berkembang hingga pada akhirnya ia dan suaminya mendirikan sebuah coffeeshop yang menawarkan metode coffee filter dan juga dripper dengan satu lubang yang legendaris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H