Mohon tunggu...
Retro on Coffee
Retro on Coffee Mohon Tunggu... Freelancer - Bisnis Kedai Kopi

Tempat ngopi dengan cozy di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Berawal dari Penikmat Kopi Menjadi Seorang Barista

22 Februari 2020   10:48 Diperbarui: 22 Februari 2020   10:53 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bekali harimu dengan segelas kopi." Sebuah kutipan iklan yg sering kita dengar disalah satu stasiun televisi. Walaupun di zaman ini, pagi, siang dan malam hari, orang-orang tetap bisa menikmati kopinya tanpa adanya patokan waktu.

Bahkan, trend minum kopi ini merambah kepada perusahaan-perusahaan yg mulai menerapkan "coffee time" kepada setiap karyawannya. Selain untuk menenangkan pikiran dari sela-sela sibuknya aktivitas kerja, "coffee time" ini menjadi sebuah media relaksasi sebagai bentuk kepedulian setiap perusahaan kepada setiap karyawannya.

Setiap gelas kopi yang kita nikmati, tentu tidak bisa lepas dari campur tangan seorang Barista. Racikan dan pengolahan yang sempurna dari seorang Barista tentu sangat mempengaruhi tingginya kualitas kopi yang disajikan.

Di zaman ini, profesi Barista menjadi sebuah profesi yang cukup banyak digandrungi anak muda. Ade salah satunya, yang sudah hampir 1,5 tahun menjadi Barista di Retro on Coffee. "Kalo jadi Barista sih udah hampir 3 tahunan ya kayanya, cuma emang sempet pindah-pindah kedai di luar kota gitu, sampe akhirnya gua berlabuh di kedai ini". Menurut Ade, jam terbang dan pengalaman menjadi pembeda antar Barista.

Tak hanya terpaku pada kaum pria, profesi Barista kini juga banyak diisi oleh kaum wanita. Seperti Bella dan Nata yang menjadi Barista perempuan di Retro on Coffee. "Kalo gua sih emang seneng ngopi awalnya, terus sempet belajar bikin gitu dan dapet tawaran buat jadi barista di sini." ujar Bella sambil mengukir Latte Art nya saat diwawancarai di Retro on Coffee.

Seiring berkembang pesatnya kedai kopi di sudut kota-kota besar, tentu berprofesi sebagi Barista menjadi sebuah komponen pembeda di setiap kedai. "Gua sih malah seneng kalo makin banyak orang yang pengen jadi Barista, cuma jangan dikira jadi Barista itu hal sepele ya." ujar Ade.

"Jaman sekarang tuh bahkan jadi Barista ada sekolah nya loh, mahal pula. Dapet sertifikat juga sih, beruntungnya gua bisa belajar otodidak sambil kerja di Retro on Coffee ini. Bedanya di sini tuh pengunjung dateng buat ngopi santai sambil diskusi. Nah tugas gua tuh bikin mereka santai dengan kopi bikinan gua dan suasana kedai nya". Tambah Bella di sela-sela diskusi.

Penulis : Markus Leonardo

Editor    : Farhan Fadhil Muhammad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun