Mohon tunggu...
Christopher.H
Christopher.H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar SMA

Hanya menumpang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kanisius: Dahulu, Kini dan Nanti

18 September 2024   23:13 Diperbarui: 18 September 2024   23:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kolese Kanisius bagi saya merupakan sebuah anomali yang telah berhasil meninggalkan kesan di dalam diriku. Saya ingat bagaimana suasananya pada saat itu saya pertama kali menginjakkan kaki diatas lantai gedung depan mendekati akhir masa pandemi, work ethic yang jauh lebih menuntut diri untuk memaksimalkan waktu, jumlah PR dan Ulangan Harian yang menurut saya cukup berlebihan, susah juga untuk melupakan kegiatan-kegiatan yang menemani kita seiring berjalannya proses pembelajaran. Saya merasa lingkungan Kolese Kanisius sangat aktif dan hidup, dalam kata lain pasti selalu ada suatu kegiatan yang berjalan atau direncanakan disamping proses pembelajaran, hampir tidak pernah siswa-siswa kami menganggur.

Segala bentuk banting tulang kami tidak begitu saja tanpa buah, salah satu hal yang paling jelas berkembang selain kepandaian akademis adalah jiwa kepimimpinan diantara kalangan siswa, semua hal ini berdasarkan pedoman kita yakni 4C 1L, yang meliputi: compassion, conscience, commitment, competence, dan leadership. Namun kami tetap fleksibel, dan berusaha sebisa mungkin untuk tetap menjaga pikiran yang terbuka sekaligus niat untuk berkembang. Berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman, sikap-sikap tersebut wajib, bahkan integral dalam dinamika keseharian kami di Kolese Kanisius.

Suatu hal lain yang kami junjung tinggi adalah kejujuran, dengan hukum yang jauh lebih ketat dan bahkan berlebihan jika dibandingkan dengan institusi pendidikan lain, salah satu yang paling terkenal adalah pelanggaran menyontek dengan sanksi dikeluarkan dari sekolah. Saya sendiri perlu waktu yang cukup panjang untuk menyesesuaikan diri dan beradaptasi mengikuti ritme, tidak jarang saya mengalami kendala tetapi semua hal tersebut berujung pada pertumbuhan diri dan pembangunan karakter. Hal ini terbukti, apalagi dalam beberapa kegiatan yang telah saya lalui selama proses pembelajaran saya di Kolese Kanisius.

Terdapat sebuah kegiatan yang sudah cukup dikenal di sekolah saya, ILT, singkatan dari Ignatian Leadership Training. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pihak OSIS dengan dukungan sekolah dengan maksud untuk mencetuskan perasaan kesaudaraan, solidaritas dan menanam bibit-bibit pemimpin didalam diri kami, hal ini sama saja dengan LDKS. Kegiatan ini berjalan selama lima hari dan wajib dilaksanakan oleh setiap siswa baru, dengan banyak aktivitas yang menuntut kemampuan fisik, berpikir kritis, dan bahkan pengorbanan diri sendiri ataupun rekan dalam beberapa titik. 

Tidak heran jika setelah pelaksanaan kegiatan ini memang seangkatan serasa menjadi lebih solid istilahnya, dan hal inilah yang menjadi satu poin yang menurut saya cukup unik di Kanisius, menjadi salah satu hal yang menurut saya layak digunakan sebagai alasan mengapa saya menganggap Kolese Kanisius sebagai sebuah anomali ditengah dunia pendidikan yang kita kenal.

Omong-omong, juga terdapat beberapa kegiatan yang ditujukan kepada kami sebagai sarana untuk membantu proses kami belajar di masa kini ataupun di masa yang akan datang, salah satunya yang paling menonjol adalah Education Fair. Kolese Kanisius sendiri sebagai sekolah yang dianggap kompeten di mata-mata pendidik, pada akhirnya mampu mengundang begitu banyak perguruan tinggi, konsultan edukasi, dan bahkan TNI sendiri pernah hadir dan rela memberikan wawasan kepada anak-anak tentang prospek karier mereka di masa yang akan datang. Melalui kegiatan Education Fair, kami didorong untuk secara independen dan atas asas minat dan bakat diri sendiri untuk pergi berpetualang dan bertemu dengan agen-agen yang kedepan akan menjadi sarana kami untuk mengejar impian dan cita-cita. 

Perihal kondisi Kolese Kanisius di masa yang akan datang, saya juga kurang yakin, namun suatu hal yang pasti adalah bahwa kurang lebih semua hal akan tetap, jika tidak terdapat beberapa perkembangan dalam rangka fasilitas sekolah.Tentu masa akan berubah apalagi pada dunia yang modern ini, dimana perubahan terjadi dalam intensitas yang sangat cepat dan serentak, tentunya Kolese Kanisius dan sekolah-sekolah lain harus menyesesuaikan diri agar tidak ketinggalan zaman. Jika saya ingin membuat sebuah analogi, sekolah ini bisasaya hubungkan dengan perpustakaan yang sangat luas, lengkap dengan buku-buku dan tidak kalah fasilitasnya. 

Namun seringkali tanpa kebijaksanaan yang cukup dan wawasan yang luas, kami tidak dapat mendapatkan apa yang kami inginkan, mondar-mandir kebingungan hingga pada akhirnya upaya kami tidak berbuah. Sama halnya dengan Kolese Kanisius, segala bentuk fasilitas, sarana, dan hal-hal yang perlu anda ketahui untuk menjadi seorang pemimpin telah disediakan, namun faktor kesuksesan berada di genggaman anda sendiri, mau anda berhasil berkembang dan menemukan jati diri anda, atau sekadar menumpang dan menjadi bagian dalam salah satu kelompok yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun