Mohon tunggu...
Retno Tresna
Retno Tresna Mohon Tunggu... Human Resources - Pengamat

Seorang yang selalu belajar mengambil hikmah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tarot – make it a fun game

10 Januari 2014   23:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartu Tarot menurut Wikipidea Indonesia adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. Kartu Tarot berasal dari Italia dari kata Tarocchi. Banyak orang mengaitkan permainan kartu tarot ini dengan magic atau sihir karena dianggap dapat meramal nasib seseorang. Apalagi orang yang bisa memainkan kartu tarot ini dianggap punya kekuatan gaib yang bisa membaca hal tersembunyi yang tidak dapat dilihat orang lain.

Aku termasuk orang yang tertarik dengan permainan kartu tarot. Secara otodidak aku mempelajari tarot melalui buku bacaan yang banyak tersedia di toko buku serta googling melalui internet. Latar belakang pendidikan psikologi juga membantuku dalam memahami konsep dasar yang ada di dalam kartu tarot dan cara intrepretasinya.

Pada dasarnya, kartu tarot merupakan sebuah metodologi ilmiah. Setiap kartu mewakili gambaran keadaan dan situasi. Berupa situasi utama yang melatarbelakangi sebuah peristiwa sampai situasi pendukung lainnya. Hal itu disebut sebagai kartu mayor dan kartu minor.

Sebagai seorang pemula yang tidak pernah bertambah kemampuannya karena kelemahan kemampuan menghapal setiap kartu, aku benar-benar menganggap permainan kartu tarot ini sebagai sebuah permainan untuk berkenalan dengan orang baru. Itu sebabnya, aku tidak pernah meninggalkan kamus dalam setiap permainan kartu tarot yang aku lakukan. Aku selalu bilang kepada teman-teman bahwa ini semua hanya untuk bersenang-senang.

Ada yang unik dari setiap permainan kartu tarot yang aku mainkan selama ini. Terutama bila dimainkan dengan orang baru yang sama sekali belum aku kenal. Seringkali aku terkejut dengan intrepretasi yang aku buat pada kartu-kartu yang dipilih oleh teman-teman baruku. Sebagai teman baru, tidak banyak informasi yang aku miliki dari mereka, bahkan bisa dibilang aku buta dengan latar belakang mereka. Namun bila sudah membuka kartu-kartu yang mereka pilih, aku seperti melihat sejarah kehidupan mereka.

Sebenarnya, intrepretasiku berdasarkan kartu yang mereka pilih, sesuai dengan kamus dari buku-buku yang aku baca. 80% aku mengacu pada poin utama yang ada di kamus, sisanya 10 % adalah imajinasi dan 10 % lainnya adalah kemampuanku mengolah informasi sesuai urutan kartu. Namun hasil yang aku peroleh diluar dugaan, karena informasi yang aku berikan memberikan beragam reaksi. Ada yang bereaksi senang, sedih, kecewa, bahkan marah dan sinis. Tapi tidak ada yang memberi reaksi kosong dan hampa.

Bagiku itu semua adalah informasi. Karena setiap reaksi yang mereka tampakkan merupakan perwujudan dari kecamuk dalam pikiran mereka. Aku berulang kali meminta teman-temanku untuk tidak menelan bulat-bulat setiap informasi yang aku sampaikan, karena ini semua hanya permainan. Aku bukan peramal, apalagi ahli nujum. Aku hanyalah orang yang senang bermain kartu tarot. Melihat kartu yang terpilih lalu membuat intrepretasi sesuai kamus. Bagiku bila hasilnya sesuai berarti sebuah kebetulan yang scientific, karena kartu tarot dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah teruji beratur-ratus tahun. Dan apabila tidak sesuai, namanya juga sekedar permainan.

Bagaimanapun, dalam hidup kita, ada Allah Azza wa Jalla yang Maha Mengatur hidup para hamba-Nya. Jadi apapun keputusan dalam kehidupan yang kita buat dan kita jalani, itu semua telah tertulis dalam Kitabullah Lauh Mahfuz, kita hanya perlu ihktiar, tawakal, dan ikhlas dalam menjalaninya. Dan yakinlah, Allah akan memberi yang terbaik sesuai kebutuhan diri kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun