Mohon tunggu...
Retno Setianingrum
Retno Setianingrum Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Blog

Hello :D Suka menulis hal-hal yang nggak jauh-jauh dari topik: produktivitas, media, gaya hidup, dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ubah Gaya "Sobat Misqueen" dengan Gaya Hidup Minimalis

25 Desember 2018   15:42 Diperbarui: 26 Desember 2018   15:34 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya hidup minimalis bukan berarti membuat diri terlihat miskin, kalau kata warganet jaman sekarang termasuk golongan sobat misqueen yang kerjaannya mencari diskon dari mulai makanan hingga fashion bahkan wifi gratis supaya tetap eksis dan tidak bokis. Apakah kamu salah satunya? Hayooo ngaku wkwk.

Gaya hidup minimalis adalah meminimalisir barang-barang yang sebenarnya tidak kita perlukan karena sebenarnya kita sudah cukup memiliki beberapa jenis yang kita butuhkan. Misalnya baju hem panjang yang sering kita gunakan dalam 1 minggu hanyalah 3 sampai  5 hem saja dari sekian tumpuk hem di almari. Biasanya motivasi untuk membeli adalah tergoda diskon, terlihat lucu, dan modelnya kekinian. Mubadzir kan jadinya jika masih banyak tumpukan yang jarang bahkan parahnya tidak pernah kita pakai. 

Mau dijual takutnya harga kebanting dari harga beli, mau dibiarin kok ya membuat penuh almari. Nah inilah efek dari gaya hidup boros dan membuat fokus kita terpecah-pecah. Hidup sudah susah masih dibikin ribet dengan benda-benda tak berguna namun sayang untuk disingkirkan.

Banyaknya masalah timbul karena pikiran kita sendiri yang juga diakibatkan oleh lingkungan. Untuk menyelesaikannya perlu sebuah pemikiran yang simpel. Pemikiran yang simpel itulah yang melahirkan gaya hidup minimalis. Berawal dari pencarian esensi diri untuk apa kita hidup? Untuk apa kita berpakaian? Pakaian yang seperti apa yang benar-benar kita butuhkan? Untuk apa kita bekerja? Buku apa yang benar-benar kita baca dalam keseharian? Mana yang perlu disingkirkan mana yang perlu dipertahankan harus kita sikapi dengan bijak.

Gaya hidup minimalis akan membantu kita supaya hidup lebih fokus pada tujuan. Entah itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. apa yang benar-benar ingin kita capai? Untuk mencapai tujuan maka input berupa barang-barang yang kita gunakan sebenarnya simpel, sedikit, dan harusnya berkualitas. Maka supaya bijak terhadap barang-barangmu, mulailah singkirkan beberapa barang yang sebenarnya-tidak-penting bagi hidupmu. Jual dan jangan takut rugi demi fokus pada tujuan yang harus kau capai tanpa terpikir dan tergdistraksi akan hal lain.

Berdasarkan buku yang berjudul "Good Bye Things" karya Fumio Sasaki, banyak contoh tentang kehidupan di Jepang yang kini menjadi negara maju berawal dari gaya hidup minimalis. Salah satunya ada contoh sosok traveller yang memiliki sedikit alat untuk travelling namun kualitasnya sangat bagus. 

Ia menjual apa yang tidak ia butuhkan untuk meng-upgrade alat/teknologi yang lebih canggih dan minimalis. Tentu gaya hidup minimalis selain membuat fokus juga membuat kita cerdas dan kaya. Atas bantuan teknologi maka pekerjaan akan lebih ringan serta efisien dan pendapatan dapat meningkat.

Selain itu terdapat banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya ketika kita menggunakan gaya hidup minimalis yaitu: Paham akan diri sendiri, hakikat hidup, dan tujuan hidup, meminimalisir barang untuk memaksimalkan hidup, menghargai apa yang kita punya untuk dirawat, dan yang terakhir adalah hidup sederhana namun modern.

Tahun baru 2019 udah tinggal beberapa hari lagi, yuk ubah mental sobat misqueen yang banyak gaya dengan hidup sederhana tapi kaya. Gassss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun