Mohon tunggu...
Retno Setianingrum
Retno Setianingrum Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Blog

Hello :D Suka menulis hal-hal yang nggak jauh-jauh dari topik: produktivitas, media, gaya hidup, dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Line Official Jadi Berbayar, Bagaimana Nasib Akun Non-profit?

14 Juli 2016   21:59 Diperbarui: 15 Juli 2016   20:03 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Line@ (Line Official) adalah salah satu produk dari Line Corporation yang berasal dari negara sakura yaitu Jepang dan pemiliknya yang awalnya dapat digunakan untuk broadcast dan posting secara unlimited tiba-tiba keluar kebijakan baru bahwa line@ kini berbayar. Sebenarnya ada paket free, tetapi pemakaiannya sangat terbatas.

Pemilik OA (Official Account) Line beberapa organisasi non-profit tentu saja “berteriak” ketika ada kebijakan tersebut. Sudah ada petisi yang berisi penolakan terhadap kebijakan tersebut yang telah ditandatangani secara online oleh sebagian besar admin OA Line di Indonesia, namun kebijakan tetap berjalan per 14 Juli 2016.

Line@ di Playstore tertera dibuat untuk keperluan bisnis jadi sebenarnya tidak salah jika dikenakan biaya sedemikian rupa karena bisnis pasti berorientasi pada profit. Menurut data yang disampaikan oleh Takeshi Idezawa dalam Line Conference Tokyo 2016, pengguna Line@ di Indonesia mencapai angka 1.018.634 akun.

Cukup fantastis bukan? Namun Line@ di Indonesia kebanyakan adalah akun-akun yang memposting kata-kata galau, lucu, endorse yang sebenarnya sudah ada ruang yaitu Instagram.

Lalu bagaimana dengan OA Line beberapa organisasi non-profit yang telah menyerap banyak followers dan menjadi sumber informasi utama bagi pengikutnya? Tentu saja bukan hal yang mudah mengubah kebiasaan/perilaku orang banyak yang awalnya telah nyaman dengan informasi yang lengkap dari Line@ harus berpindah ke akun media sosial yang lain, terlebih sekarang ini Line sedang booming. Rasanya bagaikan memakan nastar beracun kala liburan lebaran.

Sebenarnya masih banyak akun media sosial yang gratis dan dapat menjadi sumber informasi utama, misalnya: website, Twitter, Facebook, Instagram dan akun media sosial yang masih sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia.

Jadi sebagai pengelola OA Line yang followers-nya sudah ratusan bahkan ribuan yang berorientasi non-profit maupun profit sebaiknya mem-broadcast pesan untuk memantau info utama di website/akun sosial media lain (selain Line@) yang dijadikan pusat informasi karena saat ini masih ada paket free yang memperbolehkan 1000 pesan siaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun