Mohon tunggu...
Retno PujiWijayanti
Retno PujiWijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Cegah Stunting di Desa Sidorejo Melalui Program "Tumbuh Sehat, Bebas Stunting"

9 Februari 2024   15:35 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:36 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus stunting masih menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia. Menurut data PBB, kasus stunting di dunia mencapai 149 juta anak dan di Indonesia sendiri terdapat 6,3 juta anak yang termasuk ke dalam balita dengan stunting. Stunting merupakan kondisi gagalnya pertumbuhan pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (Kemenkes.id). Penyebab stunting sendiri disebabkan oleh empat aspek. Aspek yang pertama yakni Ketahanan Pangan yang meliputi ketersediaan, keterjangkauan, dan akses kepada panganan yang bergizi. Aspek kedua terkait dengan lingkungan sosial yang meliputi makanan bayi dan anak, norma, kebersihan, dan tempat kerja. Aspek ketiga terkait dengan lingkungan kesehatan yang meliputi akses, pelayanan, preventif, dan kuratif. Aspek yang terakhir adalah aspek lingkungan pemukiman yang meliputi air, sanitasi, dan kondisi bangunan. 

Salah satu kasus stunting yang terjadi di Indonesia terdapat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Kasus stunting yang terjadi di Desa Sidorejo mencapai 22 anak. Kasus ini tersebar di berbagai dusun yang ada di Desa Sidorejo.  Pada Kamis, 25 Januari 2024, upaya konkret dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2023/2024 dengan menggelar program inovatif: Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak yang mengalami stunting dan mencegah risiko terjadinya stunting pada generasi berikutnya.

Kegiatan dimulai dengan survei bahan makanan yang dapat digunakan sebagai inovasi dalam PMT. Para mahasiswa KKN melakukan trial and error serta uji kesukaan rasa dari dua jenis PMT yang diusulkan, yaitu kroket tahu dan puding bunga telang. Proses ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa PMT yang disediakan tidak hanya bergizi, tetapi juga disukai oleh anak-anak.

Demo Memasak PMT Kroket Tahu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Demo Memasak PMT Kroket Tahu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tak berhenti di situ, demo masak dan sosialisasi kepada para kader PKK Desa Sidorejo turut dilakukan. Para kader PKK diajak untuk memahami kandungan gizi dari PMT kroket tahu dan puding bunga telang, serta cara memasaknya dengan tepat. Langkah ini diharapkan dapat meluas, sehingga PMT dapat diterapkan secara luas di masyarakat Desa Sidorejo.

Dengan berakhirnya program inovatif ini, harapan akan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Desa Sidorejo semakin nyata. Langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2023/2024 merupakan bukti nyata dari komitmen untuk mengatasi masalah stunting dengan cara yang holistik dan berkelanjutan. Semoga upaya ini tidak hanya memberikan manfaat pada saat ini, tetapi juga menjadi pijakan untuk perubahan yang lebih besar di masa depan.

Penulis             : Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 Desa Sidorejo

Dosen Pembimbing KKN:

1. Ir. Denis, S.T., M.Eng

2. Drs. Hartono, M.T.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun