Hari minggu tanggal 8 agustus 2010 pukul 10.45 saya dalam perjalanan hedak menjemput anak di tempat eyangnya tiba-tiba ponsel saya bunyi, ternyata tetangga saya telpon meminta saya untuk segera pulang karena gas rumah saya bocor. Tanpa pikir panjang saya langsung pulang, seperempat jam kemudain sampailah saya di rumah. Sampai di rumah saya kaget bukan kepalang karena saya dengar suara desisan gas yang sangat keras hingga keluar disertai bau gas yang menyengat menusuk hidung. Dengan tergesa saya buka pintu dan langsung lari ke dapur untuk mencabut regulator gas, alhamdulillah desisan berhenti, saya pun segera membuka pintu dan jendela untuk membuang gas yang masih tersisa dalam ruangan. Alhamdulillah semua tetangga saya baik, sebelum saya pulang listrik rumah sudah di matikan dari luar. Seandainya saja ketika saya masuk rumah ada percikan api, mungkin saya sudah jadi daging panggang. Setelah bau ruangan berkurang saya segera menelfon agen tempat saya membeli gas. Dan setelah di cek ternyata karet dalam tabung sudah kendur dan harus di ganti. Inilah akibat ketidak tahuan saya tentang seluk beluk gas. Setiap saya beli gas minta diantar dan langsung dipasangkan. Mungkin di luar sana yang menjadi korban ledakan gas juga sama seperti saya, hanya tahu menyalakan kompor gas tanpa mengetahui hal-hal kecil seperti mengecek karet, regulator atau selang yang di gunakan masih layak pakai atau tidak. Alhasil gas 12 kg yang baru saya beli satu minggu habis dalam sekejap. Saya sampai trauma gara-gara ini. Bulek saya menyarankan untuk berpindah mengguanakn blue gaz karena regualtornya aman, pada regulator tabung blue gaz terdapat sistem drat ulir untuk mengunci selang dan tabung. Reguator juga akan mengunci otomatis bila terjadi kebocoran. Mudah mudahan setelah ini tidak ada kebocoran gas lagi. amin.
