Mohon tunggu...
Retno Nawangsih
Retno Nawangsih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Baru 16 tahun menikmati segarnya oksigen dan baru 10 bulan merasakan seragam putih abu- abu yang di lengan kanannya bertuliskan RSBI SMA Negeri 2 Pare. Selalu mencoba mengungkapkan sesuatu melalui deretan huruf~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lempeng Gapit Madiun

13 April 2013   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:14 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wanita tua yang lebih dari dewasa

Berpunggung bungkuk menggendong bakul

Raut mukanya tergurat larik- larik kehidupan

Bercerita tentang kerasnya hidup

Yang tak mudah meraup rupiah di pinggiran besi tua: rel kereta

Urat- uratnya yang terlihat jelas

Mengutarakan kerja kerasnya yang tak habis dibakar usia

Kulitnya yang mulai melegam

Memamerkan kemenangan atas terpaan raja siang

Puluhan tahun bersahabat dengan selembar kain penggendong yang lusuh

Juga berteman akrab dengan dengan caci maki petugas stasiun

“Matur nuwun, Gusti Pangeran”

Kalimat yang tak pernah abstain dari mulutnya

Atas beberapa bungkusan yang ia racikkan

Dan kembali menyusuri pinggiran stasiun

Dengan semangat teriakan “Lempeng gapit, Pecel Madiun!”

Decak kagum untuk semangat yang enggan pensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun