Desa Jururejo, Ngawi, telah menciptakan inovasi baru dengan mengembangkan industri telur asin melalui teknologi digital. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pemasaran telur asin, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.
Program pengembangan telur asin digital ini mencakup pelatihan bagi para peternak dan produsen telur asin tentang cara memanfaatkan teknologi untuk proses produksi, pengemasan, dan pemasaran. Dengan adanya platform digital, para produsen dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepala Desa Jururejo, Andri Wika C, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya desa untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui pemanfaatan teknologi. "Kami ingin memastikan bahwa produk unggulan desa kami, seperti telur asin, dapat dikenal luas dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga," ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan para produsen telur asin di Desa Jururejo dapat meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, serta akses pasar. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dengan pengembangan telur asin digital ini, Desa Jururejo menunjukkan bahwa inovasi dan teknologi dapat diterapkan di sektor tradisional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H