Mohon tunggu...
Retno DaruDewi
Retno DaruDewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Selamatkan Indonesia

8 Agustus 2017   19:32 Diperbarui: 8 Agustus 2017   19:40 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Better Performance!

Untuk Indonesia yang lebih baik.

Memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke 72, tanggal 17 Agustus 2017, sudah seharusnya kita semua bersatu, berjuang menyelamatkan bangsa Indonesia tercinta. Jika dahulu para pahlawan mengeluarkan tetesan darah untuk mempertahankan kemerdekaan RI, saat ini kita semua dari seluruh lapisan masyarakat berjuang untuk anak bangsa bebas dari penyalahgunaan narkotika.

Setiap hari selalu ada berita penyalahgunaan narkotika yang tiada habisnya. Para Bandar dan pengedar tidaklah pernah jera.  Memperberat peraturan yang ada, bahkan hukuman mati telah dilaksanakan, namun semakin gencar pula para pengedar yang ada. Indonesia sudah menjadi surganya narkoba.  Target mereka adalah menghancurkan negeri ini. Sebagai warganegara yang cinta akan bangsanya, tentulah kita tidak rela negara ini hancur karena narkoba. Sekaranglah waktunya untuk berdiri bagi bangsa ini. Mari maju bangsaku. Selamatkan Indonesia dari penyalahgunaan narkotika.

Masyarakat harus mengetahui bahwa pengedar narkoba senang mencari orang-orang yang dapat dibodohi dan dimanfaatkan untuk menjadi alatnya. BNN dengan tugasnya memberantas peredaran gelap narkotika. Tidak cukup hanya itu. Supply dan demand Reduction harus berjalan seimbang. Masyarakat harus giat dan bangkit membantu permasalahan ini. Masalah penyalahgunaan narkotika adalah masalah kita bersama. Darurat Narkoba begitulah yang dicanangkan oleh bapak Presiden RI, Joko Widodo.

Masyarakat perlu mengetahui modus operandi yang ada. Modus operandi sebagai kurir biasa dilakukan dengan cara :

  • Direkrut secara langsung dan si calon kurir secara sadar mau menjadi kurir dengan segala resikonya (alasan ekonomi).
  • Direkrut dengan berbagai cara atau pendekatan yang berupa tipu muslihat, diperdaya, dijebak, seperti:
  • Dipacari dan diajak nikah di luar negeri, tapi kemudian seolah-olah ditunda pernikahannya dan ketika pulang ke indonesia, dititipi koper berisi narkotika.
  • Diajak jalan-jalan gratis ke luar negeri, tetapi ketika pulang dititipi koper berisi narkotika. Sedangkan pihak yang mengajak, pulangnya tidak bersamaan.
  • Diajak kerja sama membangun bisnis di luar negeri. Setelah hubungan terjalin baik, kemudian ketika mau pulang dititipi koper isinya narkotika.
  • Dititipi paket berupa kotak doss oleh teman sendiri, ternyata isinya narkotika.
  • Dipinjam alamat rumahnya untuk menerima paket dari luar negeri, ternyata paketnya berisi narkoba.
  • Sebagian kurir direkrut berasal dari para TKW/TKI yang sedang bekerja di luar negeri dan akan pulang ke indonesia. Atau TKW/TKI  yang akan pergi dari negara tempat dia bekerja ke negara lainnya
  • Modus lain yang biasa dilakukan adalah melakukan peredaran gelap narkoba melalui: 

1. Menelan dalam perut dan dimasukan melalui anus

  • Sembunyikan sabu-sabu dalam anus

 Barang haram gol I jenis methamphetamine seberat 152 gram= Rp 304 juta di penumpang pesawat AirAsia no AK 433 rute Kuala Lumpur tujuan Pekanbaru. Hasil rontgen, RH menyembunyikan sesuatu di dalam tubuhnya. Terlihat, ada 4 buah benda berbentuk kapsul yang disembunyikan di dalam tubuhnya. Barang haram itu disembunyikan dengan cara dimasukan ke dalam lubang anus dan dikemas ke dalam alat kontrasepsi jenis kondom dengan dibalut lakban berwarna hitam sehingga padat saat akan dimasukkan ke dalam anus. Ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar.

2. Dimasukkan ke dalam koper/travelbag/dinding tas

 Sebaiknya jangan pernah mau jika dititipkan barang oleh orang yang tidak dikenal baik di bandara ataupun ditempat lain.

Modus peredaran narkoba semakin beragam. BNN bekerjasama dengan Dirjen Bea Cukai menangkap peredaran narkoba melalui paket berupa tas perempuan. Mereka meletakkan serbuk sabu di dalam pegangan tasnya. Tidak menyangka, ternyata pegangan tas seperti ini ada narkobanya. (Pengirim berasal dari India).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun