Harus jujur diakui bahwa film bernuansa pendidikan budi pekerti untuk anak-anak Indonesia di era sekarang sangatlah kurang dan bisa dibilang tidak ada. Anak-anak lebih banyak diberi sajian berupa film-film dengan arahan bahwa yang benar pasti menang, yang jahat kalah dengan yang baik... Tidak salah sih.. hanya saja kemudian bentuk arahan itu disajikan dengan nuansa kekerasan... Saling menembak.. perkelahian.. rebutan pacar.. Kalau toh ada, tidak juga diarahkan pada rasa cinta untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sedang mengalami krisis di berbagai bidang... kondisi ini memicu berbagai perangai sadisme dan brutal pada sebagian anak-anak Indonesia.. Di sisi lain, bertutur kata dan sapa pada anak-anak sekarang tidak bisa seperti jaman dulu lagi.. Jika bernada keras... mereka lari, bernada lembut...tidak ambil peduli.. Kecenderungan yang ada, anak-anak lebih suka diberi teladan...contoh..aplikasi langsung dari seribu satu macam arahan... So, satu teladan adalah lebih baik daripada seribu arahan !! [caption id="attachment_183131" align="alignleft" width="150" caption="Film Anak Nasional"][/caption] Salah satu upaya yang ingin ditempuh oleh para pekerja seni untuk membangkitkan semangat patriotik dan jiwa nasionalisme anak Indonesia adalah dengan melayar lebarkan sebuah cerita karya Bagas Dwi Bawono berjudul HASDUK BERPOLA... Film yang disutradarai oleh Harris Nizam ini mengangkat jiwa nasionalisme yang dibawa oleh seorang anak bernama Budi. Budi adalah cucu seorang veteran (diperankan oleh Idris Sardi) yang merasa menjadi pecundang karena tidak berhasil mengibarkan bendera merah putih.. Kirana Kejora menyajikan skenario tanpa bermaksud menggurui.. tentang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H