Athena , filsuf . pemikiran para filsuf bagi saya itu adalah hal yang sederhana dan sangat sederhana . bermula dari logika , logika itu ibarat nafas dalam kehidupan , tanpa logika mungkin kita tidak bisa hidup dengan baik , kita tidak bisa membedakan kebaikan , kebenaran , kebetulan atau hanya kesengajaan dan benar disengaja atau kesengajaan yang dibenarkan.kita akan kaku tidak peka akan kenyataan.kita zombie kita robot.batu.
Kita akan melihat telur hanya telurnya saja , tanpa tau telur itu dari mana , sama seperti nasi kita hanya melihat nasi itu nasi saja tanpa tau ada nasib petani , permainan ekonomi dan penindasan petani . kita hidup dari yang menghidupkan bukan diri kita sendiri , bukan keakuan kita sendiri , bahkan mirisnya pertanyaan siapa diri kita pun tidak mampu kita pecahkan ? logika ?.
Ya dengan logika semua data kita mampu bedakan mana asumsi yang real dan asumsi fiktif , dengan logika bangunan latar belakang senantiasa sinkron dengan tujuan penelitian hingga mempreteli bab 1 ,2 ,3 ,4 ….analisa dan kesimpulan. Tanpa logika mungkin postulat kita cacat karena patah logika.
Dengan logika orang bisa menemukan siapa yang tepat untuk dirinya , kritis , skeptis dan realistis . tanpa logika orang bisa disetir , namun bukankah logika juga ada yang menyetir ? iya , tapi yang menyetir logika adalah logika itu sendiri , jelas ! berbeda dengan tanpa logika.
Persoalan materi dan anti materi pun bisa terpecahkan karena soal logika , dialektika .begitu kuatnya logika seseorang dia bisa meramal sebuah perusahaan tanpa harus mempelajari sebuah ilmu ramalan.berterimakasih atas filsuf berterimakasih pada Tuhan karena sudah melekatkan logika dalam kesatuan tubuh manusia.
Logika itu bukan hanya soal analisa data dan teori namun menerapkan dilapangan tanpa logika praktis yang terjadi juga keteteraan , ketidakmmampuan menelaaah mana realitas masalah juga akan mempengaruhi relevansi rumusan masalah , membuka variable hingga analisa keterhubungannya ? kacaau!
Logika itu ada dekonstruk dan rekonstruk, Athena berbicara …… “ beberapa bangunan tinggi bangkit dari reruntuhan ” , ini ibarat peradaban tanpa tau reruntuhan peradaban itu kita tidak tau bagiamana dan darimana peradaban itu bermula .permainan lego.
Islam ? ada dari mereka mengatakan #Indonesiatanpajil #indonesiatanpafpi semuanya memiliki bangunan berfikir , sama sama mensosialisasikan ide konstruksi soal islam , #indonesiatanpafpi membuat de-konstruksi islam karena pemahaman asumsi islamnya bermula dari islam bukan agama yang sempurna #indonesiatnapajil membuat re-konstruksi islam yang bermua dari asumsi islam agama yang kaffah sempurna , sehingga islam harus dibangunkan kuat dalam segala sendi kehidupan, bukan islam bukan jalan hidup kaffah .sama sama islam , sama sama pakek claim ulama? Sama sama pakek Alquran dan Assunnah , tapi yang didebatin masih soal asumsi dan ini sangat fiksi sekali , walaupun kau sebut perdebatan itu perdebatan ilmiah namun kalau soal asumsi saja belum dikelarkan , kita tidak bisa simpulkan mereka ilmiah bahkan satu benar dan salah . ibarat tesis asumsi yang dibangun keliru , rumusan dan logika juga akan keliru .
Seorang ateis/agnotis yang memiliki akal sehat akan sama dengan seorang agamis.
Seorang manusia yang tidak memiliki akal sehat akan disama dengankan dengan hewan(Alquran 49:11-12).
-------Bersambung-----------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H