Melihat foto keriaan anak2 bermain, apa yang terlintas di pikiran anda, para orang tua ABK? Sedih? Kalau say sih sedih karena ingat betapa anak2 autis tidak dapat menikmati dunia kegembiraan anak-anak dan terlebih lagi sedih karena begitu2 aja pengetahuan orang dan medis tentang autis. Apa sih yang dilakukan orang untuk hari istimewa itu? Gerak jalan? Menyebarkan pamflet tentang autis? Begitu2 aja kan? Kenapa nggak dilakukan terobosan baru seperti membuka pikiran dan mengadakan seminar2 yang melibatkan pelaku kesehatan diluar konvensional medis? Apa konvensional medis saja yang mengerti soal kesehatan? Bagaimana dengan peneliti2 ilmiah, peneliti2 biokimia, nutrisionist dan pemain2 kesehatan lain diluar konvensional medis? Bukankah mereka juga punya pengetahuan tentang kesehatan dengan ilmu yang mereka miliki dan pelajari? Ajak dong mereka bergabung untuk menyelesaikan solusi. Jangan picik dan merasa paling tahu sendiri. Please, open your mind!
Dunia medis yang kita kenal sekarang ini berkembang pesat sejak hadirnya bapak medis modern Louis Pasteur (1822) yang menyatakan bahwa semua penyakit disebabkan oleh germ (bakteri virus jamur) atau warisan genetis. Karena itu germ harus dibasmi dengan obat2an tertentu atau intervensi medis seperti operasi. Pendapat ini berlawanan dengan Antoine Bechamp yang merupakan pelopor dari kaum naturalis/herbalis yang menyatakan bahwa penyakit disebabkan oleh masalah metabolism dan karena itu butuk koreksi metabolism. Warisan dari Pasteur yang terkenal adalah vaksin yang beranggapan bahwa karena adanya serangan jenis bakteri atau virus tertentu maka tubuh harus “diajari” untuk melawan penyakit. Sejak itulah makin bermunculan vaksin2 sampai saat ini dan obat2an pun makin beragam jenisnya. Adapun kaum pengikut Antoine Bechamp makin terpinggirkan dan dianggap sebagai saingan dari kaum pengikut Pasteur.
Akibat pemikiran Pasteur inilah konvensional medis membagi2 tubuh manusia menjadi beberapa bidang seperti gynecology, THT, penyakit dalam dan lain2 golongan seperti yang kita kenal sekarang. Adapun pemikiran Bechamp menyatakan bahwa tubuh manusia adalah satu dan saling berkaitan.
Apa dampaknya dari permusuhan 2 golongan ini? Kasus autism nggak kelar2 sampai sekarang dan saya yakin sampai akhir jaman juga nggak bakalan ketemu pemecahannya.
Maka dari itu marilah semua pihak bergandengan tangan kalau benar kepingin kasus besar ini tuntas dan tidak ada “lost generation”. Sekarang saja di Amerika sudah tercatat 1 kelahiran dari 5 kelahiran adalah autis. Artinya 4 orang dewasa nantinya akan menanggung biaya hidup 1 orang penderita autis. Ya iyalah, jangan berharap penderita autis bisa menghidupi dirinya sendiri nantinya tanpa bergantung pada bantuan orang lain. Bahkan yang paling ringan sekalipun akan ada dampak sosialnya di hidup bermasyarakat. Penderita asperger yang dikatakan kasus autis paling ringan pun punya masalah koq. Pernah baca nggak internet di hack oleh anak autis? Sebagai orang tua dari penderita autis pasti kita berpikir anak itu pintar dan hebat bisa menghack internet. Tapi dampaknya bagaimana pada perusahaan yang dihack? Tentunya mereka menderita kerugian akibat kerusakan internetnya. Siapa yang bayar kerusakan itu? Orang tua kah? Bagaimana kalau orang tuanya nggak mampu? Itu kasus yang paling ringan. Bagaimana dengan dampak sosial dari kasus yang lebih berat? Apakah akan ada lagi anak2 autis yang dibunuh orang tuanya karena merasa sudah tidak mampu mengurusi anaknya?
Jadiii… sudahlah… acara2 gerak jalan cukup tahun2 sebelumnya saja dilakukan. Tahun ini buatlah gebrakan baru yang nyata untuk menyelesaikan autism. Ingat film Lorenzo’s Oil? Itu kan orang tuanya Lorenzo sendiri yang berinisiatif mengumpulkan para ahli dari berbagai bidang untuk menyelesaikan kasus anaknya yang menderita Adrenoleukodystrophy (ALD), sampai pada akhirnya mereka menemukan dietary solution (solusi makanan) untuk paling tidak bisa menghambat laju kerusakan akibat ALD. Tidak ada orang yang lebih berkepentingan terhadap kasus ini selain orang tua penderita. Jadi bukalah pikiran anda dari paham2 lama dan mulailah aktif mencari jalan keluar dari masalah anak anda diluar mainstream yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H