Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mencicipi Tahu Kupat Solo Sambil Mempelajari Gastronominya

23 Oktober 2024   10:45 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu Kupat Solo (Sumber gambar: koleksi pribadi)

Sobat Kompasiana, siapa yang tak kenal tahu, makanan Indonesia yang banyak digemari karena cita rasa dan kandungan gizinya. Uniknya, di setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas berbahan dasar tahu dan ketupat yang dikombinasikan bahan-bahan campuran lainnya. 

Sebagai contoh tahu kupat atau kupat tahu. Tahu kupat lebih dikenal sebagai makanan khas Solo. Namun, di beberapa daerah lainnya terdapat kupat tahu Magelang, tahu guling Yogyakarta, kupat tahu Bandung, Singaparna, Grabag dan sebagainya. Serupa tapi tak sama, sama-sama lezat tetapi berbahan campuran berbeda-beda. 

Perbedaannya, tahu kupat Solo menggunakan campuran kubis mentah, taoge matang dan siraman bumbu kecap kental, sedangkan kupat tahu Magelang kubis matang dan bumbu kacang. Tahu guling Yogyakarta menggunakan campuran tempe goreng dan siraman bumbu kecap lebih encer. Kupat tahu Bandung menggunakan bumbu khas berupa campuran kacang, cabai, bawang putih, terasi yang dihaluskan, dipadukan kuah asam jawa, gula merah dan garam. Semuanya sama-sama bercita rasa manis dan gurih.

Tahu Kupat Solo

Tahu kupat Solo berbahan antara lain tahu putih goreng, ketupat, mie kuning, bakwan, kacang tanah, kubis, taoge, seledri dan disiram dengan bumbu kecap, air bawang putih dan gerusan cabe mentah. Dalam bumbunya sebenarnya juga mengandung kacang, bawang merah dan gula jawa tetapi dihaluskan. Rasanya sungguh nikmat, segar dan lezat, apalagi tahunya dinikmati selagi masih panas setelah digoreng langsung. Kecap yang digunakan pun bukan sembarang kecap, biasanya menggunakan kecap plain (tanpa rasa) yang hanya bisa diperoleh langsung dari produsen kecap. 

Tahu kupat Solo berasal dari wilayah Tawangsari, Sukoharjo. Meskipun pada perkembangannya sekarang banyak dijumpai di kota Surakarta, bahkan di luar wilayah Solo Raya. 

Sejarah Tahu Kupat

Sambil berkuliner makanan khas Indonesia, khususnya tahu kupat, tak ada salahnya kalau kita sembari mengulik gastronominya (nilai tradisional, budaya, sejarah dan filosofi). Hal ini akan semakin memperkaya kita dalam khasanah wawasan kuliner dan kecintaan pada makanan tradisional. 

Ketupat (bahasa Jawa: kupat) adalah nasi yang dikukus dalam janur kelapa yang diikat dan dibentuk seperti segi empat. Kupat merupakan singkatan dari "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan, sehingga sering dijadikan hidangan saat Lebaran yang menjadi simbol saling memaafkan. 

Asal usul kupat tahu sendiri belum diketahui secara pasti. Dari sumber trofiapp.id menduga kupat tahu mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa. Sedangkan sumber lain travellingindonesia.com menjelaskan asal-usul tahu kupat berasal sejak zaman Kerajaan Majapahit di Indonesia. Pada masa kerajaan Majapahit tersebut, tahu kupat menjadi populer di antara bangsawan dan rakyat jelata. Dalam perkembangannya selama berabad-abad, tahu kupat menjadi makanan yang lazim ditemui di Pulau Jawa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun