Sobat Kompasiana, setiap anak menurut Ibun Enok adalah lucu dan unik. Apalagi setiap anak mempunyai kebiasaan uniknya. Mommy daddy pasti menjumpai kebiasaan unik anak dalam kesehariannya.Â
Ada yang selalu lekat atau tak bisa lepas dengan benda-benda kesayangannya seperti selimut, bantal, guling, boneka, baju bahkan sampai celana dalam baru.Â
Benda-benda tersebut biasanya dibawa kemana-mana, dipegang bagian ujungnya saja atau dihisap-hisap ketika akan tidur. Anak menjadi gelisah ketika benda kesayangannya itu tidak ada dan tidak boleh dicuci meskipun sudah kucel dan bau. Herannya anak justru senang dengan bau khasnya itu.
Tak hanya lekat dengan benda kesayangan. Ada lagi kebiasaan unik anak misalnya saat mau tidur menghisap jempol, memegang putingnya sendiri, bahkan ada yang memegang anting atau cincin ibunya. Balita saat minum ASI memegang bagian tubuh ibunya. Ada apa dengan kebiasaan unik anak tersebut?
Anak Berada pada Masa Transisi Menuju Kemandirian
Mommy Daddy tidak perlu khawatir dengan kebiasaan unik anak ini. Hal ini adalah umum dan wajar. Mayoritas anak mengalaminya. Secara psikologis, hal ini ternyata disebabkan anak berada pada masa transisi ketergantungan menuju kemandiriannya sebagai individu.Â
Pada saat bayi anak merasa ibu dan dirinya merupakan satu kesatuan. Seiring proses pembentukan identitas diri yang terpisah dari ibu atau pengasuh utamanya, anak mencari objek transisi seperti benda kesayangan, bagian tubuhnya maupun bagian tubuh orang tua/pengasuhnya, dan kemudian menjadi kebiasaan unik anak.Â
Anak mendapatkan kenikmatan, kepuasan, perasaan nyaman, tenang, tenteram dan terbuai seperti saat masih bayi memperoleh ASI, serta mudah tidur. Dari perasaan-perasaan tersebut muncul kelekatan terhadap kebiasaan uniknya. Tanpa kebiasaan uniknya, anak biasanya justru akan menjadi rewel.Â
Orang tua harus bagaimana dengan kebiasaan unik anak?
Terkadang orang tua heran dan tak habis pikir melihat kebiasaan unik anaknya. Tidak semua kebiasaan unik bisa diterima orang tua dan orang lain di sekitar anak. Lalu orang tua harus bagaimana?