Sobat Kompasiana, perdamaian menjadi kondisi yang diidam-idamkan setiap bangsa. Ada berbagai cara untuk mencapai misi perdamaian tersebut. Tidak hanya dengan mengirimkan pasukan perdamaian untuk terjun langsung membantu perdamaian, tetapi juga dapat melalui penyelenggaraan berbagai macam kegiatan positif, salah satunya adalah diselenggarakannya student atau youth peace camp.Â
Pada tanggal 17-22 September 2014, Ibun Enok berkesempatan mengikuti kegiatan yang  bertajuk "The 7th No Gun Ri Student Peace Camp" yang diselenggarakan di Gwangju Korea Selatan, khususnya di area No Gun Ri Peace Memorial Park. Ibun Enok sangat berkesan terhadap kegiatan ini dan baru kali ini sempat untuk membagikan ceritanya.Â
Perjalanan menuju Korea saat itu cukup seru dan penuh dengan kenangan. Dari mulai berangkat dari Jepang, Ibun Enok hampir saja ketinggalan pesawat menuju Korea karena ketinggalan jadwal bus kota menuju stasiun kereta bandara. Padahal pesawat menuju Korea berangkat pagi, Ibun Enok menuju bandara di malam hari. Berhubung jadwal kereta terakhir menuju bandara Pukul 23.00, karena terlambat dan juga tidak ada lagi bus bandara yang beroperasi akhirnya Ibun Enok memutuskan untuk merelakan untuk naik taksi, padahal jarak ke bandara dari stasiun cukup jauh.Â
Setelah tiba di Korea, Ibun Enok dan kawan-kawan (berangkat bertiga) memang sengaja memyempatkan 2 hari untuk berpetualang pertama kali di Korea sebelum menuju Gwangju. Kami menyusuri kota Seoul untuk sekedar melihat landmark kota, mencoba hanbook, berkunjung ke situs kerajaan, masjid Korea, tempat belanja dan kuliner.Â