Sobat Kompasiana, saat ini metode penilaian kompetensi Assessment Center masih menjadi salah satu metode yang handal yang dipakai dalam penilaian kompetensi manajerial seseorang dengan tingkat validitas 0,63 dibandingkan metode pengukuran lainnya dan sudah teruji dari waktu ke waktu seperti yang diungkap oleh Smith, Greggs & Andrews (1989).Â
Assesement Center adalah suatu kegiatan yang menggunakan berbagai metode untuk menilai kompetensi manajerial seseorang (multi-methode) dikaitkan dengan kriteria job target tertentu dengan menggunakan sejumlah simulasi perilaku dan dinilai oleh beberapa orang assessor (multi assessor).Â
Hasil Assessment Center tidak bersifat statis namun dinamis, artinya dapat berubah dalam kurun waktu tertentu apabila mendapatkan program pengembangan yang tepat. Salah satu program pengembangan yang sangat terkait dengan Assessment Center yaitu Post Assessment Development (PAD). Perencanaan pengembangan kompetensi melalui program PAD menjadi salah satu manfaat penting dari Assessment Center.
Post Assessment Development (PAD) merupakan kegiatan pengembangan yang seharusnya asesi ikuti setelah penilaian kompetensi Assessment Center, khususnya yang untuk tujuan pemetaan, bukan seleksi. PAD dilakukan sebelum asesi tersebut mengikuti program pelatihan, bimbingan teknis, kursus, workshop dan lainnya untuk pengembangan kompetensinya. Antara PAD dan Assessment Center berkaitan erat karena merupakan suatu proses yang berkesinambungan. PAD utamanya ditujukan bagi peserta yang telah mengikuti program Assessment Center, namun memerlukan program pengembangan lebih lanjut terkait dengan kompetensi yang diujikan saat mengikuti Assessment Center.
Program pengembangan yang terkait Assessment Center memiliki beberapa istilah yang sebetulnya adalah sama. PAD dalam terminologi lain disering disebut dengan Assessment Development Center (ADC) atau Development Assessment Center (DAC). ADC atau DAC hampir mirip dengan Assessment Center, namuan lebih fokus pada pengembangan lebih jauh profesionalitas para asesi. Profil kompetensi untuk ADC ditentukan berdasarkan kebutuhan dari peran. Profil ini menjadi dasar evaluasi performansi asesi dari setiap pelatihan yang akan diikuti yang disesuaikan dengan organisasi atau fungsi khusus dan mencerminkan harapan organisasi terhadap perannya itu. Pelatihan tersebut berupa latihan-latihan simulasi dalam setting kerja, umpan balik, dan coaching pengembangan yang penting bagi kesuksesan profesionalitas asesi. Dari ketiga pengertian PAD, ADC maupun DAC secara prinsip memiliki kesamaan yaitu suatu program pengembangan yang terkait dengam program Assessment Center. Jika dalam Assessment Center hanya dilakukan identifikasi terhadap kompetensi manajerial tertentu, maka PAD, ADC maupun DAC fokus pada pengembangan profesional terhadap kompetensi manajerial tertentu dengan menggunakan pola berbagi pengetahuan dan pengalaman, umpan balik dan coaching pengembangan.
Tujuan utama dari program pengembangan PAD adalah memperkuat kapabilitas manajerial asesi (strengthen managerial capability) dengan cara memberikan insight bagi asesi terhadap upaya-upaya atau aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya. Jadi PAD adalah program untuk menumbuhkan insight agar peserta memahami dan bertanggung jawab secara personal untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya. PAD yang dilakukan di kelas ditindaklanjuti di lapangan atau dalam lingkungan kerja melalui Assignment Plan (AP) dan Development Plan (DP). AP dan DP adalah tanggung jawab peserta bersama atasan langsungnya untuk melaksanakan di lokasi kerja masing-masing, fasilitator PAD hanya memberikan pedomannya.
PAD terdiri dari 3 tahapan aktivitas utama antara lain Pre PAD -- PAD in Class -- After PAD.
1. Pre PAD adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum Program PAD dilaksanakan.
Dalam tahap Pre PAD yang dilakukan adalah mengumpulkan semua informasi terkait profil kompetensi peserta terutama dengan memanfaat hasil AC yang telah diikuti. Informasi lain yang biasa digunakan adalah hasil dari Leadership Development Program yang pernah diikuti, hasil-hasil pelatihan lainnya yang relevan, kinerja yang bersangkutan, termasuk pula dengan memanfaatkan data Talent Pool. Hal ini didasari bahwa dalam membangun talent pool  dan menyiapkan program pelatihan diperlukan instrumen Assessment Center guna mengetahui kompetensi, kekuatan dan kelemahan seseorang.Berdasarkan informasi-informasi tersebut dirancang Program PAD yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Rancangan Program PAD ini meliputi metode, materi dan kualifikasi fasilitatornya.
2. PAD in Class adalah program pembelajaran di kelas dengan berfokus pada peserta dan fasilitator hanya berperan sebagai mitra. Di dalam kelas ini peserta mengambil peran aktif dan dalam hal tertentu jika memerlukan informasi maka fasilitator berperan sebagai nara sumber.