Mohon tunggu...
Retno Dwi Rachmaningrum
Retno Dwi Rachmaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruni Muda PKTJ TEGAL

Pujakesuma (Putri Jawa Kelahiran Sumatera)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urgensi Toleransi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

9 Januari 2024   14:12 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:55 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : depoedu.com

Indonesia kaya akan beragam suku, adat istiadat, agama, budaya, dan bahasa. Oleh karena itu perlu adanya sikap toleransi dalam menghadapi keberagaman agar Indonesia tetap bersatu dan utuh. Toleransi bukan hanya tentang lingkup keagamaan saja melainkan pendidikan juga bisa menjadi sarana meningkatkan sikap toleransi.

Pendidikan yang sejati ialah sebuah jurus ampuh yang dapat menumbuhkembangkan kesadaran dari masing-masing individu agar dapat menghormati dan menghargai perbedaan keberagaman yang ada di Indonesia.

Toleransi berasal dari bahasa Latin "tolere", yang berarti menanggung (to bear), memikul (endure), menopang (sustain), dan bersabar (patient). United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menjelaskan bahwa toleransi meliputi sikap saling menghormati secara tulus, penerimaan, dan akomodasi, menghormati perbedaan pribadi, dan budaya, resolusi konflik yang damai, penerimaan, dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, menghormati kelompok minoritas dan orang asing, memiliki selera humor, sopan, ramah, dan keterbukaan pikiran.

Cakupan toleransi yang dikemukakan oleh UNESCO dapat dikatakan sangat lengkap untuk menggambarkan arti toleransi secara sederhana.

Namun dengan begitu toleransi masih harus ditingkatkan dalam lingkup pendidikan di Indonesia, karena masih banyak kasus-kasus yang menyebabkan intoleransi dan perpecahan antar suatu kelompok. Beberapa contoh di antaranya adalah banyak siswa melakukan pembullyan kepada siswa lainnya yang berbeda keyakinan, suku, bahkan budaya. Selain itu masih banyak ditemukan di Lembaga Pendidikan siswa Mengolok-ngolok temannya karena memiliki warna kulit dan penampilan yang berbeda, menghina penampilan fisik seperti berat badan dan tinggi badan.

Pendidikan toleransi dapat membantu siswa untuk dapat menumbuhkembangkan sikap hormat dari berbagai keberagaman. Dalam menerapkan Pendidikan toleransi tentu kita harus memahami konsep yang menjadi dasarnya. Setiap insan Pendidikan, baik siswa dan pengajar harus memiliki prinsip menghargai keberagaman, menghormati dan menguatkan nilai toleransi.

Para pengajar dapat memasukkan unsur toleransi pada suatu pokok bahasan pada mata pelajaran apapun, tidak hanya pelajaran keagamaan dan kewarganegaraan saja. Tidak hanya itu, pengajar bukan hanya memberi teori saja namun juga dipraktikkan sehingga para siswanya dapat merasakan secara langsung dari toleransi itu sendiri.

Pendidikan toleransi merupakan salah satu usaha dalam mewujudkan poin keempat Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu, "Pendidikan Bermutu". Adanya poin tersebut ditujukan untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

Besar harapan di tahun 2045, bersamaan dengan terciptanya generasi emas, pelajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan melalui pendidikan untuk HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun