Shock!! kaget luar biasa ketika saya iseng membaca artikel yang ada di sebuah situs mengenai penjualan kondom yang meningkat pesat disaat menjelang tahun baru tiba. Tiba-tiba saya teringat dengan seorang 'adek' yang mengalami 'MBA' karena ulahnya sendiri (baca: astaghfirullah dekk....), berbagai kata 'mungkin' bertebaran dipikiran saya saat itu...mungkin bagi mereka tahun baru adalah moment yang tepat untuk berduaan dan jauh dari mata-mata orang tua, mungkin dengan melakukan 'itu' si yayang akan semakin cinta, mungkin akan ada sensasi yang luar biasa jika melakukannya di malam pergantian tahun.... Banyak hal 'mungkin' yang terlintas dan macet hingga penuh di kepala saya saat itu. Sejenak beristighfar....terlebih lagi berita tersebut ternyata memang bukan isapan jempol, ketika kepala sekolah saya sendiri yang menyampaikan ketika malam pergantian tahun sempat mampir di minimarket yang cukup terkenal ujntuk membeli minuman dan ia mendapati diskon 50% untuk barang yang memang halal untuk pasangan suami-istri itu. Bahkan yang lebih miris lagi ternyata tak hanya benda tersebut tapi juga minuman beralkohol yang tersusun ber-krat-krat di toko tersebut....lagi-lagi istighfar. Namun ada satu hal yang ingin saya banggakan disini, mengenai saung itu yaa saung itu...jika memang saya atau sebagian orang beranggapan pada mereka, PEMUDA yang gemar sekali melakukan free sex, alcohol, drugs, tapi tidak semua kawan. Saya ingin menjelaskan tentang SAUNG itu.... Saung itu yang tidak berubah harga saat menjelang akhir tahun, saung yang di manage oleh seorang insinyur...yang begitu memberikan kemudahan untuk kami melakukan sebuah perubahan menuju tahun yang baru. Di saung itu terdengar derai tawa yang dibalut dengan kesyahduan, disaung itu terlihat keseriusan pemikiran yang spontan mengundang reaksi, disaung itu ada kekhawatiran tentang 'rumah terakhir' yang membuahkan bendungan air mata. Yaa... di saung itu, sebua acara untuk PEMUDA, pemuda yang berAZZAM untuk memperbaiki diri dan ummat, pemuda yang memiliki keinginan berbenah, pemuda yang kreatif dan inisiatif. Saung itu menjadi saksi, sikap kami, tingkah kami yang mencoba untuk tidak terprovokasi oleh sebagian orang untuk merayakan pergantian tahun ditempat-tempat tidak pasti keberkahannya, untuk tidak tergoda membuang-buang uang dengan membeli kembang api, menjadi saksi bagi kami untuk selalu mengingat bahwa kematian itu dekat. [caption id="attachment_83573" align="aligncenter" width="300" caption="happy ending"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H