Mohon tunggu...
Retno Asih
Retno Asih Mohon Tunggu... Administrasi - Retno Asih

Halo. Aku Retno,

Selanjutnya

Tutup

Horor

Shift Malam yang Mencekam

27 Maret 2024   00:50 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:52 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Kejadian ini terjadi di sebuah warung makan yang berada di kawasan jalan lintas sumatera. Sebut saja si kasir bernama yola, sedangkan karyawan pramusaji terdapat 5 orang bernama Fit, ode, hengka, iti dan riga.

Warung ini ramenya di rentang jam 7 malam sampai 11 malam, kadang juga tidak menentu alias tidak terduga kondisi ramenya.

Sekitar jam 12 malam, karena warung mulai sepi, si yola ini ambil makan di belakang. Dibawalah ke kasir, sesampainya si yola ini dikasir, anjing warung di belakang menggonggong tak henti². Si yola pun tetep asyik makan, paling juga si anjing liat mahluk tak kasat mata pikir yola.

Tanpa yola tau, ternyata si hengka menengok kebelakang, ada apakah gerangan kok si anjing ini menggonggong tidak seperti biasanya. Alangkah terkejutnya si hengka ketika sampai belakang, anjing yang diikat dan ditali di pintu gerbang menuju mess itu dalam posisi berdiri, leher tercekik dan kepala mendongak ke atas sambil menggonggong. Saking takutnya si hengka, dia kembali ke ruangan saji dan mengajak si ode ke belakang. Dinginnya angin tiba-tiba terasa sampai tulang, si anjing itu masih di posisi semula. Si ode malah ketakutan kemudian lari terbirit-birit disusul si hengka yang tak kalah takutnya. Tapi anehnya ada yang menyusul diatas mereka berdua, ditengoklah oleh si ode ke atas, sesuatu yang terbang. Entah apa itu yang jelas bukan manusia. Ode dan hengka pun mempercepat kayuhan kakinya agar segera sampai di ruangan saji.

Si fit merasa ada yang aneh dengan si ode dan hengka yang datang-datang ngos-ngosan, ditanyainya mereka berdua tapi tidak satupun berani menjawab. Setelah mereka tenang, baru si fit bertanya lagi dan dijawablah oleh si hengka, wajah si ode masih pucat saking takutnya. Yola yang merasa aneh dengan keramaian yang terjadi di ruang saji pun segera mendatangi mereka. Setelah diceritakan oleh si fit, yola merasa bulu kuduknya makin merinding. Pasalnya, sejak sekitar jam 12an ia mencium wangi bunga tapi tak berani untuk mengungkapkan kepada teman-temannya. Sedikit demi sedikit, semua orang akhirnya mencium wangi yang dimaksud si yola. Mereka hanya saling berpandangan dan terdiam. Semakin mereka diam, wanginya semakin tercium oleh hidung semua orang. Akhirnya mereka bekerja dan tetap diam sampai pagi. Huh, malam yang sangat mencekam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun