Kesehatan mental remaja merupakan isu yang semakin mendapat perhatian, terutama di tengah meningkatnya tantangan hidup yang dihadapi generasi muda. Salah satu inisiatif yang patut diapresiasi adalah upaya Indonesian Future Leaders (IFL) Yogyakarta dalam mengedukasi remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental melalui platform populer seperti Instagram dan Spotify. Dengan pendekatan Health Belief Model (HBM), kita dapat menilai efektivitas strategi ini.
Healt Belief Model (HBM) merupakan kerangka teoritis yang dikembangkan pada 1950-an untuk memahami perilaku terkait kesehatan dan proses pengambilan keputusan. Ini menekankan kerentanan yang dirasakan, tingkat keparahan, manfaat, hambatan, isyarat untuk bertindak, dan karakteristik individu sebagai faktor kunci yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
Berdasarkan data pada penelitian menunjukkan bahwa remaja berusia 16-24 tahun memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. IFL Jogja berupaya mengedukasi remaja tentang risiko kesehatan mental melalui obrolan santai di Instagram dan Spotify.
Konten IFL Jogja menyampaikan bahaya gangguan mental, termasuk dampak negatifnya terhadap kehidupan sehari-hari dan risiko bunuh diri. Dengan menyoroti dampak yang serius ini, mereka berharap bisa memotivasi orang untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
IFL Jogja tidak hanya membahas risiko, tapi juga manfaat positif dari menjaga kesehatan mental. Mereka berbagi tips praktis, seperti cara meningkatkan self-love atau menjaga produktivitas, untuk menunjukkan bahwa merawat kesehatan mental bisa membuat hidup lebih bahagia dan stabil. Mereka juga mengadakan webinar dengan psikolog yang memberi panduan tentang cara mengatasi tekanan mental.
Namun, remaja sering kesulitan menjaga kesehatan mental karena stigma sosial yang masih ada. IFL Jogja mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan media sosial yang sudah familiar bagi remaja. Mereka membuat konten ringan, seperti quotes harian dan obrolan santai di Spotify, untuk mengurangi rasa malu dan ketakutan berbicara tentang masalah mental. Mereka juga sadar bahwa waktu remaja terbatas, jadi konten yang dibuat mudah dipahami dan bisa diakses kapan saja.
Salah satu bagian penting dari HBM yaitu cues to action, atau isyarat yang mendorong seseorang untuk bertindak. Â IFL Jogja menggunakan berbagai konten, seperti Instagram Stories yang memotivasi atau podcast yang membahas masalah remaja, untuk mendorong audiens mengambil langkah positif. Selain itu, kegiatan interaktif seperti webinar juga menjadi dorongan untuk bertindak, memberi kesempatan bagi audiens untuk belajar lebih banyak dan terlibat langsung dalam menjaga kesehatan mental.
Referensi
Sagita., & Purnamasari. (2022). Strategi Komunikasi Media Sosial Indonesian Future Leaders Yogyakarta Terkait Isu Kesehatan Mental di Kalangan Remaja. Jurnal Ilmiah Komunikasi, 14(2), 63-68.
http://jikom.uima.ac.id/jurnal-stikom/index.php/jikom1/article/download/239/215
Muazzayana, & Aini. (2024). Bibliometric Analysis of the Health Belief Model in Healthcare Workers: Trends, Insights, and Future Directions. Jounal Of Angiotherapy, 8(5).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H