Satu tahun lebih dunia diguncang akan pandemi Covid 19. Sebuah tragedi yang disebabkan karena virus corona. Meski telah lama menguasai bumi, beberapa orang masih belum tau pasti dari mana dan kapan awal penyebarannya terjadi.
Corona pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 lalu. Seketika itu juga, Worl Healt Organization (WHO) langsung mengirim tim investigasi. Sebanyak 17 ilmuan ditugaskan selama satu bulan sejak 14 Januari 2020.
Kepala tim WHO, Peter Ben Embarek mengatakan tugas tim tersebut adalah untuk menyelidiki asal usul munculnya virus corona dan bagaimana penyebarannya. Setelah dilakukan investigasi, ada beberapa kesimpulan yang berhasil dikumpulkan WHO. Meski secara rinci tidak dapat menjawab dengan pasti bagaimana virus tersebut bisa muncul di Wuhan.
Ada sebuah anggapan, bahwasanya virus corona berasal dari kebocoran sebuah laboratorium di Wuhan. Namun hal tersebut dibantah oleh direktur badan intelijen naional Amerika Serikat. Ia menjelaskan bahwasanya virus tersebut bukanlah hasil rekayasa genetik atau buatan manusia. Peter Ben Embarek, menuturkan kemungkinan kebocoran laboratorium tidak memerlukan penelitian lebih lanjut. (https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210215114959-113-606315/deretan-temuan-tim-who-soal-asal-mula-virus-corona-di-china diakses pada 18 Februari 2021, pukul 14.00.)
Pada akhirnya WHO meyakini bahwa corona berasal dari hewan seperti kelelawar dan mamalia lain. Akan tetapi pada saat itu belum ditemukan bukti penularan baik inang ataupun perantaranya. Hingga akhirnya Pasar Huanan diduga sebagai tempat pertama yang melahirkan dan menyebarkan corona.
Virus serupa SARS ini ternyata juga bisa terbawa dari makanan beku yang telah terkontaminasi. Hal tersebut didasari pada identifikasi yang dilakukan tim WHO. Hasilnya, virus corona mampu bertahan pada suhu ekstrem yang dingin hingga beku. Tak sampai disana, Beijing juga menemukan jejak corona yang terdapat di makanan impor beku.
Semua penelitian ini dilakukan setelah mulai bermunculannya korban-korban yang berjatuhan. Pada 8 Desember 2019 lalu, pasien pertama yang terjangkit covid 19 ialah seorang pegawai kantoran yang berusia sekitar 40 tahun. Padahal ia tidak memiliki riwayat perjalanan.
Setelah itu seorang dokter di rumah sakit pusat Wuhan, Li Wen Liang mencoba memperingatkan koleganya tentang kemungkinan wabah virus baru, namun dia diperintahkan polisi untuk "berhenti memberikan pernyataan keliru". Dia bahkan diselidiki karena "menyebarkan rumor". Sayangnya, kini dokter tersebut telah meninggal dunia pada April 2020 akibat paparan virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H