Hari Minggu yang cerah menyapa Elza dengan sinar matahari yang hangat, membuat Elza merasa sangat bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman kerjanya. Untuk menikmati suasana santai, mereka membuat rencana spontan untuk menonton film di bioskop kesayangan mereka.
"Hai!" Sapa Elza kepada teman-temannya yang sudah menunggu di lobi bioskop. Mereka membuat janji untuk berkumpul di tempat pembelian tiket sekaligus lobi bioskop dengan senyum yang sangat ceria.Â
Setelah memegang tiket di tangan, Elza, Â Clara, Syifa dan Tiara bersiap untuk memasuki dunia maya yang akan membawa mereka melalui film yang telah mereka sepakati bersama. Sementara itu aroma popcorn menyambut mereka, saat memasuki ruang Cinema V. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata betapa bahagianya Elza saat ini.
Mereka memilih tempat duduk yang nyaman dan menantikan awal film dengan antusias. Saat lampu bioskop memudar dan layar memancarkan sinar biru, kegembiraan kembali terpancar di wajah Elza. Namun, ketika film hendak menemui titik akhirnya, ekspresi wajahnya berubah drastis.Â
Sebuah kesedihan yang mendalam tiba-tiba merasuki hatinya. Matanya mencerminkan rasa kehilangan yang begitu nyata. Suasana film berhasil merebut hatinya, menggali kenangan tentang seseorang yang telah lama pergi dari hari-harinya. Meskipun dia memasuki ruang itu dengan riang, namun sekarang, di bawah cahaya lampu bioskop yang kembali menyala, Elza terdiam, terbawa oleh keindahan yang menghantarnya pada kenangan yang menyayat hati.
"Kamu kenapa, Za?" Tanya Clara ketika melihat temannya tidak bersuara dan menatap terpaku ke arah lantai dengan kepala menunduk.
"Gak, cuma sedih aja." Jawabnya sembari mengangkat kepalanya secara perlahan.
"Oh, aku tahu nih.. Kamu pasti ingat Dimas ya?" Tanya Clara sambil tersenyum dan mencoba menelusuri pikiran sahabatnya itu.
"Sedikit." Jawabnya dengan suara bergetar.
"Kenapa lagi? Dia sudah gak ada kabar loh, move on yuk." Ucap Clara mencoba memberi semangat kepada temannya agar tidak terus menerus mengingat laki-laki yang sudah tidak memperjuangkannya lagi.
"Ya, terima kasih ya." Balas Elza smabil beranjak dari tempat duduknya.