Mohon tunggu...
Retno Nurfaizah
Retno Nurfaizah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Sejarah

25 Januari 2024   17:13 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah pendidik dan pengajar di sekolah. Guru juga sebagai penunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran di sekolah. Materi yang disampaikan kepada peserta didik akan lebih mudah diterima apabila guru tersebut kreatif dan inovatif. Selain guru yang kreatif dan inovatif penggunaan model pembelajaran yang inovatif juga tidak kalah penting. Tujuan pembelajaran juga dapat tercapai seperti yang diinginkan dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Salah satu model pembelajaran yang inovatif adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Menurut M. Abdul Karim (2022) Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran sejarah karena dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, menghubungkan pengetahuan mengenai masalah-masalah, dan isu-isu dunia nyata.

Menurut Noor Harjanti , Hermanu Joebagio , Leo Agung. S (2015) Model Problem Based Learning (PBL) menyediakan sebuah alternatif yang menarik bagi guru yang menginginkan maju melebihi pendekatan-pendekatan yang lebih berpusat pada guru untuk menantang siswa dengan aspek pembelajaran aktif dari model itu.

Untuk tujuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), adalah 1. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik, 2. Melatih peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis, 3. Membantu peserta didik dalam memahami peran orang dewasa di kehidupan nyata, 4. Mendorong peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Problem Based Learning (PBL), 1. Orientasi peserta didik pada masalah, 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, 3. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok, 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 4. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Kelebihan model Problem Based Learning (PBL) antara lain, 1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, 2. Mengembangkan pengendalian diri peserta didik, 3. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, 4. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim, 5. Peserta didik memperoleh keterampilan mengelola waktu.

Kelemahan atau kekurangan dari Problem Based Learning (PBL) antara lain, 1. Sering terjadi kesulitan dalam menemukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir para peserta didik, 2. Sering memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional, 3. Sering mengalami kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar dari yang semula belajar dengan mendengar, mencatat dan menghafal informasi yang disampaikan guru, menjadi belajar dengan cara mencari data, menganalisis, menyusun kesimpulan.

Diharapkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil yang memuaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun