Mohon tunggu...
Retno Handoko
Retno Handoko Mohon Tunggu... -

Aku ingin terbang naik becak. Maka ketika aku tengah berada di awang-awang, becak itu akan segera mengingatkanku; bahwa aku dan becak adalah dua hal yang berketergantungan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ditelan Jangkrik

22 Desember 2012   08:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:12 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


korek-korek api telentang berbaris
mereka lelah membakar obor-obor pada dinding mercusuar

pelaut-pelaut malam pada buta
obor-obor mati begitu saja
pelaut-pelaut malam pada diam
obor-obor tinggal hitam

o... angin kencang tampar-tampar
begitulah aku dengar:
syair-syair pada jatuh
mereka ditelan hama jangkrik
yang menderik:
cinta-cinta-cinta-cinta-cinta
cinta-cinta-cinta-cinta-cinta

ah, kayak mereka tahu saja

Medan, Desember 2012

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun