Mohon tunggu...
Retno Handoko
Retno Handoko Mohon Tunggu... -

Aku ingin terbang naik becak. Maka ketika aku tengah berada di awang-awang, becak itu akan segera mengingatkanku; bahwa aku dan becak adalah dua hal yang berketergantungan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta di Dalam Angka-angka

6 Agustus 2012   10:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:11 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1.
di langit,
puisi akan jatuh
nanti ia pecah ketika sentuh tanah
tidak perlu peluru,
hanya sendal jepit dan sedikit tulisan:
“kita hidup dalam cinta yang menggunakan angka-angka.”

2.
angka pecah menjadi debu
cinta musnah
malam adalah mayat yang sangat pucat

3.
aku melihat pengantin semalam
berkeliaran dengan gaun putih bersayap di tengah bulan

4.
sengaja kutulis bulan di atas
sebenarnya tiada aras
karena pengantin bermuka datar benar

5.
engkau berdrama di tengah lautan
mencoba menantang ombak?
tapi,
engkau punya drama tak bisa berenang

6.
puisi kita adalah sumpah yang tak sampai
kata-kata yang seharusnya hitam
menjadi bulan yang dipaksakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun