1.
di langit,
puisi akan jatuh
nanti ia pecah ketika sentuh tanah
tidak perlu peluru,
hanya sendal jepit dan sedikit tulisan:
“kita hidup dalam cinta yang menggunakan angka-angka.”
2.
angka pecah menjadi debu
cinta musnah
malam adalah mayat yang sangat pucat
3.
aku melihat pengantin semalam
berkeliaran dengan gaun putih bersayap di tengah bulan
4.
sengaja kutulis bulan di atas
sebenarnya tiada aras
karena pengantin bermuka datar benar
5.
engkau berdrama di tengah lautan
mencoba menantang ombak?
tapi,
engkau punya drama tak bisa berenang
6.
puisi kita adalah sumpah yang tak sampai
kata-kata yang seharusnya hitam
menjadi bulan yang dipaksakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H