Mohon tunggu...
retno Kusuma wardani
retno Kusuma wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

apa adanya Blogger at www.lemaripojok.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cerdas Finansial dalam Bisnis dan Keluarga bersama LPS

3 September 2017   23:53 Diperbarui: 4 September 2017   01:01 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lps-sticker-59ac43682165ce18106819a2.jpg
lps-sticker-59ac43682165ce18106819a2.jpg
Biasanya, bank yang merupakan anggota LPS, memasang sticker keanggotaan mereka di area pintu bank. Semua bank anggota LPS, wajib memasang sticker ini karena kalau tidak memasangnya akan dikenai denda. Ada team khusus dari LPS yang tugasnya melakukan pengawasan.

Besaran tabungan yang di jamin oleh LPS adalah sebesar dua milyar rupiah pernasabah per bank. Selain tabungan, LPS juga menjamin deposito dan giro. Sedangkan untuk asuransi dan koperasi tidak menjadi tanggung jawab LPS

jenis-jenis-tabungan-lps-59ac3d0b7ac6650d1a18ec92.jpg
jenis-jenis-tabungan-lps-59ac3d0b7ac6650d1a18ec92.jpg
Bapak Farid Azhar Nasution menjelaskan bahwa ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar tabungan kita dijamin oleh LPS, yaitu (3T) :
  • Tercatat dalam pembukuan Bank
  • Tingkat suku bunga bank, tidak melebihi tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh LPS. Yaitu 6,25% untuk bank umum. 0,75 % untuk valas dan 8,75% untuk BPR.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan Bank ( misalnya kredit macet)

Nah berdasarkan syarat penjaminan simpanan diatas, ada beberapa tips yang perlu diketahui saat akan membuka tabungan, yaitu :

  • Cari tahu apakah bank tersebut anggota LPS atau bukan. Selain melalui keberadaan sticker LPS, bisa juga dengan bertanya langsung pada pegawai bank.
  • Cari tahu, berapa besaran suku bunga yang diberikan oleh bank. Jangan mudah tergiur dengan bunga yang tinggi, karena bila sesuatu terjadi dengan bank maka uang kita akan hilang.

Sejak berdiri beberapa tahun lalu, LPS mengklaim telah membayarkan uang penjaminan dari 80 bank yang ditutup oleh OJK. Kebanyakan dari bank bank tersebut adalah BPR dengan nilai total sebesar 1,2 T. sedangkan 317, 3M tidak dibayarkan karena tidak memenuhi 3 syarat diatas.

Pak Farid, juga memberikan tips mengelola keuangan berdasarkan pengalaman beliau yang sudah terbebas dari hutang. Tips tersebut adalah kita sendiri harus mampu mengatur pola konsumsi. Karena biasanya yang menyebabkan adanya hutang adalah ketika pendapatan bertambah, gaya hidup juga berubah. Selain itu tanamkan pada diri bahwa hutang itu bisa terjadi hanya untuk mempertahankan kehidupan dan untuk produktif.

Walaupun saya belum sepenuhnya bebas hutang seperti Pak Farid, namun saya juga memiliki beberapa tips agar tetap berjaya di tanggal tua :

  • Sisihkan untuk zakat, infaq dan sadaqah
  • miliki beberapa rekening
  • Beli barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan
  • Buat budget plan dengan metode maximum budget (untuk sehari-hari, pakaian, entertaintment dsb)
  • sisihkan dana darurat
  • sisihkan untuk tabungan

Sebagai seorang blogger yang juga berkutat di ranah digital, (walaupun masih pemula) saya sudah merasakan manfaat memisahkan rekening antara uang pribadi dengan uang yang saya peroleh dari hasil menulis di blog. Saya jadi punya tabungan! Sedangkan membedakan dana darurat dan tabungan, bermanfaat jika tiba-tiba ada kejadian tidak terduga, maka tabungan tetap aman.

Walaupun masih sedikit, tapi saya sudah merasakan manfaat dari menabung di Bank. Dengan memiliki tabungan di bank, hidup jadi lebih tenang. Saya juga mewujudkan mimpi untuk mengajak jalan-jalan orang tua dan anggota keluarga serta bisa membeli peralatan yang menunjang pekerjaan saya di ranah digital, yaitu kamera. Walaupun terkadang masih tergoda dengan diskon e- commerce tapi masih dalam batas wajar, asalkan membeli barang yang dibutuhkan bukan diinginkan. Lagipula berhemat bukan berarti pelit untuk diri sendiri bukan?

Untuk mempermudah transaksi keuangan, saya juga menggunakan m-banking. M-banking ini juga memudahkan saya ketika membayar tagihan, seperti listrik dan air bahkan membeli pulsa untuk HP.

Sedangkan untuk anak-anak, Alhamdulillah mereka masing-masing juga mempunyai tabungan di bank Jatim berupa tabungan pelajar. Simpanan awalnya hanya sebesar 10.000 rupiah, sedangkan simpanan selanjutnya minimal 1000 rupiah. Mereka bisa menabung di bank walaupun hanya dari mengumpulkan sebagian uang saku mereka yang tidak seberapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun