Well. Saya baru sadar  saat ini, berbagai masalah muncul dalam sendi-sendi sosial spiritual bangsa indonesia. Indonesia sebagai negara berpenduduk yang mayoritas secara administrasi mencatatkan diri sebagai pemeluk agama islam. Saya-pun menjadi salah satu dari mayoritas ini. Diusia setengah abad ini saya baru membuka berbagai buku,file serta kajian mengenai kelompok-kelompok yang mengaku Islam adalah agamanya. Belakangan Syiah, Wahabi, Tasawuf menjadi tema menarik untuk saya cari tau, setelah sebelumnya berbagai aliran seperti Ahmadiah, lia Eden dan yang dianggap sesat pernah menghiasi warta berita di awal tahun 2000an lalu.Â
Yang mengejutkan bagi saya dari semuanya setelah saya lihat youtube, artikel berita dan juga sumber dari kawan-kawan di Timur Tengah adalah Syiah. Sebuah tayangan di youtube  menayangkan saat seorang ustadz dari kalangan ahli Sunnah menerima telpon interaktif, kemudian penelpon malah mengujaninya dengan kata-kata  yang kasar salah satu yang saya ingat adalah kata "manusia rendahan" .  Ada sebuah artikel berita yang saya yakin keabsahannya mengenai nikah mut'ah. Fenomena yang aneh sekali  mengenai  nikah mut'ah ( orang boleh nikah dengan batasan waktu tertentu sesuai kebutuhan dan kesepakatan)  dimana hal semacam ini dianjurkan oleh imam Syiah. Menikah sejatinya menjadi sarana ibadah kepada Alloh, menguatkan satu sama lain untuk menjadi manusia bertaqwq, menentramkan hati satu sama lain dalam ikatan sakral. Tapi kesan dari nikah mut'ah amatlah rendah, dalam rangka meyalurkan syahwat. Bisa jadi semacam zina yang diletakkan, padahal setahu saya membaca Al-Quran dan Hadist sangat menganjurkan bahwa zina itu dilarang, bahkan mendekatinya pun dilarang.Â
Sebuah doktrin yang merusak sel-sel adab dan moral. Miris. Saat ini pengikut Syiah semakin bertambah, Bandung digadang-gadang sebagai kantong  Syah terbesar di nusantara. Hal ini dinyatakan langsung  oleh tokoh syiah:  Jalaludin R. Saya membayangkan bahwa Syiah adalah makar yang perlahan menggerogoti kehidupan yang bermartabat. Bagi  saya sebagai seorang muslim yang masih perlu banyak belajar, hal semacam ajaran nikah mut'ah ini saja sudah jelas bertentangan  dengan Quran dan Sunnah. Yaa Allah inilah fitnah besar. Mengaku islam namun jauh dari Islam.Â
Selain Syiah saya juga dapati informasi  mengenai Tasawuf yang para pengikutnya disebut kaum sufi. Secara yang saya lihat adalah cari berdzikirnya yang berjoged-joged. Namun entah karena kebetulan atau memang aturannya bahwa yang mengikuti ritual itu adalah para kaum adam saja. Kehadirannya pun menuai pro-kontra karena  ada beberapa orang yang malah jadi semacam hilang pengendalian diri  saat melaksanakannya.Â
Begitulah. Â Banyak yang mengaku islam namun tidak meyakini yang Islam Ajarkan.
Masih banyak yang ingin saya pelajari.. tapi sekian dulu catatan saya kali ini. Masih perlu baca-baca dan cari sumber yang lebih banyak dan jelas.Â
#catatanironi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H