Ketika Air mata mengering,,, aku hanya mamu menundukan kepala...
Disaat Lisanku ini tak sengaja melukainya, maka aku tak patutlah memandang matanya...
Dan disinilah waktuku sejenak terhenti, mimpiku bak terhembus Angin sirna seketika...
Ku Imani sabdamu ya Rabb bahwasannya Ridha ibu adalah Ridha_MU...
Tapi jejakku tak pasti tuk menapaki jalan yang Engkau Inginkan... Jatuh hatiku seolah membendung syahdu.
Serasa Ingin sekali meletakkan hati ini kepada sang pujaan hati,,, Tapi kutak mampu jika kuharus menentang perintahmu Ibu.
Durhaka kah diriku jika aku menentukan titisan kasih sejuk ini kepada salah satu keturunan Adam didunia ini...
Tak sedikitpun Niatku mengecewakanmu ibu,,, ohh bapak. Kutahu keridhaan Allah (terhadap Hambanya) tergantung pada keridhaan ibu dan bapak, dan kutukan Tuhan (Allah) itu tergantungj uga pada kutuk kedua ibu dan bapak, tuntutanmu terlalu kuat untuk ku genggam hingga aku serasa ingin sekali lari dan melepaskannya.
oh ibu... bapa,, ketahuilah " sesungguhnya engkau tidak akan dapat memberikan kelapangan orang dengan harta-hartamu, tetapi kamu dapat memberikan kelapangan kepad mereka dengan muka yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik. ( Kamu tidak akan memperoleh Wibawa hanya karena harta benda, tetapi kamu akan dihormati oleh orang lain karena muka yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik). H.R.Abu Ya'la.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H