Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Adha dan Cerminan Kedamaian untuk Semua

22 Juni 2024   17:13 Diperbarui: 22 Juni 2024   17:50 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya Idul Adha kita rayakan dengan melakukannya (merayakannya) secara bersama-sama. Lalu bersama-sama juga melakukan penyembelihan hewan kurban, sebagaimana tradisi idul adha . Kemudian hewan yang sudah disembelih itu didistribusikan kepada sesama, baik sesama muslim maupun non muslim.

Hal ini adalah salah satu symbol kebersamaan muslim. Entah itu dengan ekonomi cukup maupun pas pasan bahkan kurang. Mereka bersuka cita menerima hewan kurban dan kemudian menyantapnya. Melakukan Idul Adha secara berjamaah adalah bentuk silaturami untuk mempererat persaudaraan.

Hal yang juga penting adalah dalam mendistribusikan hewan bahwa hewan tersebut juga didistribusikan kepada para warga yang non muslim. Ini adalah bentuk solidaritas atau kebersamaan.

Dalam kisah Ibrahim dan Ismail, Ismail tergantikan dengan hewan korban. Allah mencatat Ibrahim sebagai hamba dengan ketaatan yang luar biasa.  Dalam pelaksanaan nya kini hewan korban itu tidak diberikan langsung kepada Allah SWT berupa korban bakaran, namun diberikan kepada manusia. Meskipun demikian pemberian daging kepada sesama sudah  dalam catatan Allah sebagai ketaatan.

Mengapa disebut ketaatan? karena orang yang berkurban sudah mengasihi sesamanya, makhluk yang menjadi ciptaan Allah dan milik-Nya. Lebih dari itu, ibadah kurban mengajarkan nilai luhur kemanusiaan. Daging kurban menjadi simbol kepedulian terhadap sesama tanpa memandang identitas di belakangnya.

Kita bisa melihat orang-orang yang mendapat daging korban bukan saja umat muslim tapi dari berbagai umat, yang menerimanya dan mengolahnya dengan gembira.

Hal-hal diatas adalah cerminan dari ajaran Rasulullah SAW yang selalu mengajarkan silaturami , kedamaian dan kasih sayang kepada orang lain. Orang-orang yang mengerjakannya akan mendapatkan surgaNya.

Ibadah kurban pada hakikatnya adalah simbol penyerahan diri kepada Sang Pencipta dengan menempatkan iman di atas segalanya. Selanjutnya, digantinya manusia (Ismail) dengan domba saat penyembelihan (Ibrahim) menyiratkan bahwa keimanan yang sejati tidak pernah mengajarkan kebencian dan kekerasan.

Ibadah kurban menjadi perlawanan nyata terhadap paham-paham radikal yang menyesatkan. Sebaliknya, ia mengajak manusia untuk menumbuhkan kasih sayang, kedamaian,  kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama manusia.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun