Pendidikan sebagai instrumen pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku sikap pelajar. Dalam kaitannya pendidikan Abad ke-21, tantangan dalam perwujudan Profil Pelajar Pancasila di dalam ekosistem sekolah yakni :
Tantangan Menghayati Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas
Tantangan Adanya arus globalisasi dan keberagaman budaya dapat menghadirkan konflik nilai dan identitas. Observasi saat melaksanakan Program Pengenalan Sekolah peserta didik telah mengikuti perkembangan arus globalisasi. Minim ditemukannnya peserta didik yang memiliki kecenderungan gagap teknologi bahkan peserta didik yang inklusi sekalipun
Teknologi dan Pengaruh Media Sosial
Tantangan selanjutnya kaitannya dengan informasi dari teknologi dan media sosial dapat mempercepat perubahan nilai dan norma Masyarakat. Dampak teknologi dalam mengubah peserta didik memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila berdasarkan observasi bahwa terdapat beberapa peserta didik dalam hal berinteraksi masih perlu dibimbing karena beberapa diantaranya memiliki sikap yang kurang sopan misalnya berbicara kotor saat guru mengajar, mengabaikan guru, dan bertindak sesuka hati yang beberapa diantaranya mengikuti trend negatif di media sosial.
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila di Ekosistem Sekolah
Kurikulum dan PembelajaranÂ
Implementasi kurikulum di sekolah tempat PPL telah menerapkan kurikulum Merdeka yang mengintegrasi nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh di luar jam Pelajaran. Hal ini telah diterapkan dalam wujud project profil pelajar Pancasila dengan tema kegiatan yang berbeda-beda. Masyarakat juga berpartisipasi dalam program tersebut misalnya salah satu tema mengangkat tentang bullying kemudian mendatangkan pakar psikologi agar peserta didik dapat bereksplorasi secara luas terkait ilmu yang dipelajari.
Pengembangan Keterampilan Abad Ke-21Â
Pendidikan abad ke-21 perlu menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sesuai dengan Pancasila. Tanggung jawab secara moral atas kehendak bebas yang mereka miliki sehingga tidak merugikan orang lain. Berdasarkan observasu, upaya sekolah dalam mengintegrasikan pembelajaran keterampilan abad ke-21 dengan nilai-nilai Pancasila telah dilaksanakan. Misalnya penggunaan teknologi sesuai perkembangan peserta didik, sekolah memberikan fasilitas penunjang pembelajaran seperti akses internet, projector, instalasi Listrik dan ruang kelas yang nyaman serta ketersediaan air minum secara gratis.
Menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa serta membentuk profil pelajar Pancasila pada pendidikan abad ke-21 membutuhkan pendekatan secara terintegratif. Berdasarkan hasil observasi, memang tantangan globalisasi, penggunaan teknologi yang bijak menjadi fokus permasalahan yang terjadi pada saat ini. Kemudian pemaknaan Pancasila sebagai identitas peserta didik perlu diperjelas melalui aksi nyata yang harus mereka lakukan tidak hanya dalam wujud project tetapi dengan terinternalisasi ke dalam jiwa mereka. Guru memiliki peran sebagai role model agar peserta didik memiliki sosok yang diteladani secara positif. Control orang tua terhadap penggunaan media sosial anak didik perlu diperkuat agar peserta didik dapat memiliki tontonan yang positif sehingga Pancasila dapat diwujudkan dalam karakter dan sikap setiap generasi pelajar Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H