Sebelum mempelajari Filosofi Pendidikan Indonesia
Sebelum mempelajari filosofi pendidikan Indonesia saya menganggap bahwa peserta didik adalah sebagai objek dalam menyampaikan materi pelajaran, peserta didik tidak diperbolehkan untuk mengkritisi sesuatu dan harus patuh dan taat kepada guru, mereka tidak diberi kewenangan dalam menyampaikan aspirasi ketika ada hal yang kurang sesuai dengan isi hati mereka. Guru menjadi satu-satunya sumber dalam memperoleh ilmu dan pengetahuan selain buku paket. terkait dengan memerdekakan siswa dalam konteks sosio-kultural bahwa ternyata dalam melaksanakan pembelajaran, guru tidak semata-mata hanya menyampaikan materi pelajaran serta mengugurkan tugas kewajiban mereka dalam mengajar, akan tetapi dalam konteks transfer of Knowladge guru harus mempertimbangkan aspek-aspek budaya yang ada di masyarakat untuk kemudian diintegrasikan dengan mata pelajaran, selain memerdekakan peserta didik dalam hal Transfer of value penanaman karakter dimulai dari lingkungan kelas, Sekolah, dan Masyarakat.
Perubahan Pemikirian atau perilaku setelah mempelajari Filosofi Pendidikan Indonesia
Setelah mempelajari Filosofi Pendidikan Indonesia dalam kaitannya pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki perubahan terkait metode dalam mengajar, pada awal menganggap bahwa peserta didik merupakan kertas putih yang harus di isi oleh guru atau lingkungan dalam hal pembentukan karakter serta bakat dan minat, akan tetapi setelah mempelajari hal tersebut saya memiliki kesadaran bahwa anak memiliki bakat, minat, serta budaya yang berbeda-beda. Nilai luhur budaya yang ada di masyarakat dapat dijadikan media dalam penguatan karakter para peserta didik.
Refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas
Untuk merefleksikan dari yang telah digagas oleh Ki Hajar Dewantara, penerapan di kelas adalah menjadi Among bagi peserta didik, sebagai guru tidak boleh menganggap siswa sebagai objek akan tetapi guru dapat menuntut mereka mencapai tujuan hidup. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan. Sebagai guru saya akan berusaha untuk mendidik anak didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat Zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI