Mohon tunggu...
Retnaningtyas
Retnaningtyas Mohon Tunggu... Administrasi - bukan tentang menjadi apa tapi kita mampu berbuat apa

semua butuh proses, terus berinovasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gandeng gendong Melalui Gerakan Ngluwihi Mbagei Peduli Anak Kos

28 Mei 2020   15:40 Diperbarui: 29 Mei 2020   06:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pandemi yang panjang cukup membuat dampak bagi seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali anak-anak kita penghuni kos-kosan yang tidak bisa pulang ke kampung halaman. 

Mereka terkadang luput dari perhatian kita, padahal mereka sangat butuh kita sebagai keluarga terdekat di sekitar tempat kos.

Gerakan ngluwihi mbagei yang diinisiasi oleh warga kampung wirogunan kelurahan wirogunan lahir dari keprihatin warga terhadap anak kos di wilayah mereka yang luput dari berbagai macam bantuan. Mereka terdampak tetapi mereka luput dari data. 

Dari keprihatinan itulah akhirnya muncul donasi swadaya masyarakat dengan gerakan ngluwihi memasak lebih dan mbagei membagi masakan kepada anak-anak kos yang tidak bisa pulang kampung. 

Dok Kenzie
Dok Kenzie
Setiap hari ada sekitar 100 porsi yang mereka masak dan mereka bagikan kepada penghuni kos di wilayah kota jogja. Masyarakat memberikan donasi berupa uang, bahan masakan, bumbu dapur dan tenaga. Masakan dibuat oleh relawan masyarakat setempat dibantu anak-anak kos yang ada disekitar lokasi dapur.

Gerakan sederhana budaya jogja, saling berbagi, saling peduli. Gandeng gendong sebagai cirikhas kota jogja dan inilah salah satu implementasinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun