Setiap wilayah, setip kampung memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja masyarakat tidak menyadari potensi mereka sehingga mereka terus dan terus mencari potensi lain untuk dikembangkan tanpa menyentuh potensi yang sudah ada.
Dalam rangka mengembangkan potensi wilayah, peningkatan perekonomian dan nanti endingnya adalah membantu mengurangi kemiskinan maka kami kembangkan sebuah inovasi yang kami berinama inovasi system cluster. System cluster adalah system pembagian wilayah yang didasarkan pada potensi-potensi unggulan. Berdasarkan pendataan yang kami lakukan di Kelurahan Rejowinangun Yogyakarta kami menemukan banyak sekali potensi wilayah seperti kerajinan, budaya, kuliner dan lain sebagainya. Potensi yang ada tersebut belum mampu digunakan untuk membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lain dan potensi-potensi tersebut juga tidak berkembang dengan baik. Dengan potensi yang ada akhirnya kami coba membagi ke dalam 5 cluster yaitu :
- Cluster Budaya, yaitu RW 01 s/d RW 05, dalam cluster ini masyarakat kuat dibidang budaya baik budaya seni, budaya bergotong royong, budaya berkumpul dan budaya-budaya jawa lainnya. Dari sarana sekedar untuk menggali potensi, ajang berkumpul akhirnya berkembang menjadi bernilai ekonomi dengan membuat sanggar seni dengan icon tari edan-edanan (tari tolak bala). Saat ini sanggar sari Budaya Rejowinangun ini telah banyak menerima orderan untuk tampil dalam berbagai even baik pembukaan kantor, toko, festival, pernikahan dan lain sebagainya. Perekonomian masyarakat pun mulai menggeliat dengan adanya kegiatan budaya ini.
- Cluster Kerajinan, meliputi RW 06 dan RW 07, dalam cluster ini ditemukan banyak masyarakat yang membuat kerajinan seperti batik tulis dan jumputan, fiber, kulit, lukis kaca terbalik, rajut, sulam, kerajinan daur ulang sampah dan lain sebagainya. Dengan swadaya dari masyarakat maka dibuatlah showroom untuk menampung hasil kerajinan warga sehingga banyak tamu yang dating baik untuk berwisata maupun untuk berlatih.
- Cluster Herbal, terdiri dari RW 08 dan RW 09, berawal dari beberapa pengrajin jamu gendong atau jamu tradisional yang ada di cluster ini maka dibuatlah cluster herbal dengan penambahan program inovasi gerakan 5 tanaman khsus herbal atau toga di semua rumah. Kemudian kami membuat brand untuk jamu gendong dengan nama J'GER (Jamu Gendong Rejowinangun) dan membuat kerjasama dengan beberapa hotel agar jamu J'Ger ini sebagai welcome drink di hotel-hotel. Â
- Cluster Kuliner, berada di RW 10 dimana di RW ini banyak sekali penmbuat makanan kecil. UKM makanan kecil ini belum mampu bersaing dengan pengusaha besar tanpa adanya bantuan dari pihak lain untuk membantu pemasarannya.
- Cluster Agro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H